TEMPO.CO, Jakarta - Teka-teki masa depan Mason Greenwood bersama Manchester United akhirnya terjawab. Penyerang berusia 21 tahun itu akan meninggalkan Old Trafford setelah menghadapi tuduhan melakukan kekerasan seksual terhadap kekasihnya pada Januari 2022.
Ia didakwa atas tiga hal, percobaan pemerkosaan, tindakan mengontrol dan memaksa, serta penyerangan. Namun setelah menjalani sidang, tiga dakwaan itu dibatalkan pada Februari 2023. Meski pemain Inggris itu dibebaskan dari tuduhan, Man United memutuskan untuk melepasnya.
"Semua pihak yang terlibat, termasuk Greenwood mengakui kesulitan yang ada dalam upaya melanjutkan kariernya di Manchester United. Oleh karena itu telah disepakati bersama bahwa akan lebih tepat bagi dia berkarier di tempat lain selain Old Trafford," tulis Manchester United alam keterangan tertulis di situs resminya.
Setelah lama tidak berkomentar, Greenwood akhirnya buka suara. Ia mengungkapkan bahwa kejadian tersebut menjadi pelajaran dalam kariernya sebagai pesepak bola, ayah dan seorang kekasih. Mantan pemain tim nasional Inggris itu menegaskan bahwa pilihan untuk meninggalkan Manchester United merupakan keputusan terbaik.
"Keputusan ini adalah bagian dari proses kolaboratif antara Manchester United, keluarga saya, dan saya. Keputusan terbaik bagi kita semua, termasuk saya untuk melanjutkan karier sepak bola di tempat lain. Selalu akan ada bagian dari diri saya yang adalah United," tuturnya.
Mason Greenwood. REUTERS
Bergabung Sejak Umur 7 Tahun
Bagi Greenwood, berpisah dengan Manchester United tentu bukan hal mudah. Ia bergabung bersama Setan Merah pada 2007 saat usianya menginjak 7 tahun dan bersekolah di akademi usia dini klub di Halifax.
Setelah kurang lebih 10 tahun menimba ilmu di sana, dia akhirnya bergabung dengan tim U-18 Manchester United untuk musim 2017-2018. Penampilannya langsung mencuri perhatian dengan torehan 17 gol dari 21 pertandingan di Liga Inggris U-18 hingga menjadikannya sebagai top skor kompetisi.
Semusim berselang, United yang kala itu masih dilatih Jose Mourinho memasukkan Greenwood dalam daftar pemain untuk tur pra musim di Amerika Serikat. Setelah tampil gemilang, dia akhirnya menandatangani kontrak profesional pertamanya pada Oktober 2018.
Debut Greenwood bersama skuad utama Manchester United baru terwujud pada maret 2019, setelah posisi pelatih utama dipegang Ole Gunnar Solskjaer. Ia bermain sebagai pemain pengganti dalam laga Liga Champions kontra Paris Saint-Germain (PSG).
Empat hari berselang, dia tampil pertama kali bersama Manchester United saat takluk 0-2 dari Arsenal. Greenwood mencatat sejarah sebagai salah satu pemain termuda yang debut di Liga Inggris dengan usia saat itu 17 tahun 156 hari.
Pada musim 2019-2020, Greenwood mulai mendapat tempat di tim utama. Ia juga sukses mencetak gol debut untuk United di Liga Europa saat berhadapan dengan FC Astana. Selama satu musim itu, dia cukup banyak mendapat menit bermain. Total, pemain kelahiran Bradford ini mencatatkan 49 kali penampilan di semua kompetisi dengan torehan 17 gol dan empat assist.
Karier Greenwood terus meroket. Musim 2020/2021 dapat dikatakan menjadi salah satu puncaknya. Ia bermain bersama Setan Merah dengan total penampilan 52 kali di semua kompetisi. Meski dari segi gol ada penurunan (12 gol), tetapi assist-nya meningkat (6 assist).
Belum sempat mempersembahkan gelar untuk Manchester United, Greenwood justru diterpa masalah pada pertengahan musim 2021-2022. Ia terjerat kasus dugaan kekerasan seksual yang membuatnya harus menjalani persidangan, hingga akhirnya berpisah dengan klub. Dia pun hanya bermain 24 kali dengan catatan enam gol dan dua assist.
Meski dakwaan terhadap Mason Greenwood dibatalkan, namun efek yang ditimbulkan dianggap dapat berpengaruh pada klub dan pemain itu sendiri. Sempat muncul isu bahwa sang pemain akan kembali ke skuad utama Manchester United tetapi hal itu tidak terwujud. Akan tetapi, kini dia harus rela meninggalkan klub yang sudah menjadi bagian dari hidupnya selama ini.
ESPN, SKY SPORTS
Pilihan Editor: Manchester United Putuskan untuk Lepas Mason Greenwood setelah Investigasi Internal Selama 6 Bulan