TEMPO.CO, Jakarta - Klub-klub Liga Inggris mencatat rekor dengan menghabiskan 2,36 miliar pound atau Rp 45,3 triliun untuk belanja pemain baru di bursa transfer yang ditutup pada 1 September 2023. Demikian menurut analisis dari Deloitte—salah satu organisasi akuntansi terbesar di dunia yang berbasis di London.
Jendela transfer yang dibuka pada 14 Juni sebelum ditutup pada 1 September melampaui rekor tahun lalu sebesar 1,92 miliar pound, dengan klub-klub papan atas menghabiskan 255 juta pound atau Rp 4,89 triliun pada hari terakhir saja.
Klub-klub Liga Premier menyumbang 48 persen dari total pengeluaran di lima liga top Eropa, termasuk Liga Spanyol, Liga Italia Serie A, Bundesliga, dan Liga Prancis.
“Rekor belanja klub-klub Liga Premier untuk kedua kalinya secara berturut-turut menunjukkan bahwa pertumbuhan pendapatan tahun-ke-tahun dapat kembali terjadi setelah pandemi ini,” kata Tim Bridge, mitra utama Grup Bisnis Olahraga Deloitte, kepada BBC seperti dikutip Reuters.
“Hampir tiga perempat klub Liga Premier (14) menghabiskan lebih banyak uang pada musim panas ini dibandingkan musim panas lalu, mencerminkan peningkatan intensitas kompetisi.”
“Terus ada tekanan pada klub-klub untuk merekrut talenta-talenta terbaik guna memenuhi tujuan mereka di lapangan, apakah itu lolos ke kompetisi Eropa atau sekadar mempertahankan posisi mereka di Liga Premier,” ujar Bridge.
Chelsea telah menghabiskan lebih dari US$ 1 miliar atau Rp 15,52 triliun untuk biaya transfer sejak kepemilikan baru yang dipimpin oleh pengusaha Amerika Todd Boehly dan Clearlake Capital menyelesaikan pengambilalihan klub pada Mei 2022.
Klub yang berbasis di London ini memecahkan rekor transfer Inggris untuk kedua kalinya dalam setahun dengan mengontrak gelandang Ekuador Moises Caicedo dengan nilai dilaporkan sebesar 115 juta pound atau Rp 2,2 triliun, melampaui rekor 106 juta pound yang mereka bayarkan untuk mengontrak gelandang Enzo Fernandez pada Januari lalu.