4. Fernando Couto
Bek asal Portugal ini dinyatakan positif menggunakan nandrolone pada Januari 2001 setelah kemenangan Lazio atas Fiorentina. Ia mengaku hasil tersebut disebabkan oleh sampo yang ia gunakan. Couto awalnya dilarang bermain 10 bulan tetapi kemudian dikurangi menjadi empat bulan.
5. Jaap Stam
Bek asal Belanda ini bergabung dengan Lazio pada musim panas 2001 tetapi dinyatakan positif menggunakan nandrolone hanya enam minggu kemudian pada 13 Oktober menyusul kemenangan 2-0 atas Atalanta. Dia dilarang bermain lima bulan, kemudian dikurangi menjadi empat bulan.
6. Edgar Davids
Gelandang Juventus saat itu dinyatakan positif menggunakan nandrolone pada Maret 2001 setelah menang 2-0 atas Udinese. Dia terus bermain selama berbulan-bulan, mengambil bagian dalam delapan pertandingan Serie A lagi sebelum dilarang bermain pada bulan Maret. Davids dilarang bermain selama lima bulan, tetapi kemudian dikurangi menjadi empat bulan.
7. Pep Guardiola
Pelatih Manchester City ini pernah menjalani masa-masa yang singkat tetapi penuh gejolak di Serie A, bergabung dengan Brescia pada September 2001. Pada November 2021, gelandang Spanyol itu dua kali dinyatakan positif menggunakan nandrolone, menyusul kemenangan atas Piacenza dan kekalahan dari Lazio.
Guardiola yakin bahwa ia tidak bersalah tetapi ia dijatuhi hukuman larangan bermain selama empat bulan pada Januari 2002. Faktor yang meringankan hukumannya adalah karena ia diduga tidak mengetahui bahwa ia mengonsumsi zat terlarang. Bertahun-tahun kemudian, mantan gelandang itu dibebaskan dari semua tuduhan.
8. Marco Borriello
Penyerang AC Milan saat itu dinyatakan positif menggunakan prednison dan prednisolon pada Desember 2006 setelah bermain melawan Roma. Dia membela diri bahwa dia tidak pernah secara sadar mengonsumsi obat tersebut. Pacarnya saat itu, Belen Rodriguez, mengungkap krim vagina yang dia gunakan, yang tampaknya menjadi sumber tes positifnya. Dia diberi larangan bermain tiga bulan dan kembali beraksi pada akhir musim.