TEMPO.CO, Jakarta - Arab Saudi tidak menyerah untuk mewujudkan rivalitas antara Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo di Liga Arab Saudi. Persaingan antara kedua bintang sepak bola dunia tersebut hengkang dari kompetisi Eropa. Ronaldo meninggalkan Manchester United untuk bergabung dengan Al Nassr di Arab Saudi, sedangkan Messi bergabung dengan Inter Miami dari Paris Saint-Germain.
Namun Arab Saudi belum menyerah pada mimpinya memiliki Messi di liganya. Dengan Inter Miami tidak lagi mampu mencapai babak playoff Piala MLS, dan timnas Argentina tidak ada agenda kompetisi dan turnamen selama empat bulan, Arab Saudi sudah mempersiapkan tawaran pinjaman yang memungkinkan mereka menjalani satu episode terakhir persaingan Messi melawan Ronaldo.
“Evaluasi internal masih berlangsung, berita diharapkan segera muncul,” kata Rudy Galetti, jurnalis Sky Sports pada Senin, 9 Oktober 2023, tentang Liga Pro Saudi yang ingin merayu Messi, Inter Miami, dan MLS untuk dipinjamkan selama jeda. Hal serupa pernah dilakukan David Beckham saat bermain untuk Los Angeles Galaxy dan AC Milan pada 2009.
Sebelum penandatanganan Messi dengan Inter Miami, Dana Investasi Publik (PIF) Arab Saudi mengajukan tawaran sebesar US$ 400 juta atau Rp 6,28 triliun untuk meyakinkan Messi. Namun kapten timnas Argentina itu lebih terinspirasi oleh proyek MLS dan kehidupan di Miami, Florida, Amerika Serikat.
PIF memiliki 80 persen saham di klub Liga Premier Newcastle United. Mereka juga mengambil kepemilikan mayoritas di empat klub sepak bola top negara itu yaitu Al-Ittihad, Al Hilal, Al Nassr, dan Al Ahli, pada Juni lalu sebelum tim-tim di Liga Pro Saudi menghabiskan hampir US$ 1 miliar atau Rp 15,7 triliun di jendela transfer yang ditutup pada 7 September lalu.
Sejak pindah ke MLS, Lionel Messi memberikan dampak positif bagi Inter Miami, membawa mereka meraih Piala Liga, trofi pertama bagi klub tersebut di liga AS.
MARCA
Pilihan editor: Setelah Tes Kesehatan, Bukayo Saka Mundur dari Timnas Inggris untuk Laga Lawan Australia dan Italia