TEMPO.CO, Jakarta - Pernyataan baru penyerang Mainz, Anwar El Ghazi, mengenai perang Hamas vs Israel telah membuat klub Bundesliga itu bingung karena dia telah diberi sanksi beberapa hari lalu setelah mengunggah komentar lain tentang konflik tersebut di media sosial.
Pemain asal Belanda, yang mendapat peringatan dan diskors menyusul pernyataannya sebelumnya tentang perang di Palestina, diizinkan kembali berlatih pada Senin lalu setelah menunjukkan penyesalan, kata klub dalam sebuah pernyataan pada saat itu.
Namun El Ghazi mengunggah pernyataan lain pada Rabu, 1 November 2023, yang menurut klub tidak dapat dipahami dan sekarang akan memeriksanya dari perspektif hukum.
“Untuk menghindari keraguan, pernyataan saya pada 27 Oktober 2023 adalah satu-satunya pernyataan terakhir saya baik kepada FSV Mainz 05 maupun publik terkait unggahan media sosial yang saya buat selama beberapa minggu terakhir,” tulis El Ghazi.
"Pernyataan, komentar, atau permintaan maaf lain apa pun yang bertentangan dengan saya, tidak benar secara faktual dan tidak dibuat atau disetujui oleh saya. Posisi saya tetap sama seperti ketika hal ini dimulai,” kata dia menambahkan.
“Saya menentang perang dan kekerasan. Saya menentang pembunuhan terhadap seluruh warga sipil tak berdosa. Saya menentang segala bentuk diskriminasi. Saya menentang Islamofobia. Saya menentang anti-Semitisme. Saya menentang genosida. Saya menentang apartheid. Saya menentang pendudukan. Saya menentang penindasan.”
Dia mengatakan tidak menyesal mengenai posisinya dan menolak mengingkari apa yang dia katakan sebelumnya.
El Ghazi, yang bergabung dengan Mainz pada September dan pernah bermain untuk Aston Villa dan Everton di Liga Premier, telah diskors pada 17 Oktober karena unggahan yang telah dihapusnya.