TEMPO.CO, Jakarta - Lima puluh hari setelah tes dopingnya yang gagal terungkap, gelandang Juventus, Paul Pogba, menghadapi Ancaman hukuman larangan bermain sepak bola selama dua tahun. La Gazzetta dello Sport pada Kamis, 2 November 2023, memerinci bagaimana pemain Prancis berusia 30 tahun itu masih diskors sebagai tindakan pencegahan setelah hasil tes dopingnya pada akhir Agustus lalu serta analisis pembandingnya dinyatakan positif ada peningkatan kadar testosteron dalam tubuhnya.
Pogba bisa saja berisiko terkena larangan bermain selama empat tahun, tetapi hal ini tampaknya tidak akan terjadi, karena tidak adanya kesepakatan pembelaan dan keyakinan hakim bahwa ia secara sadar mengonsumsi zat terlarang tersebut.
Undang-undang anti-doping memungkinkan hukuman yang lebih ringan jika terdakwa mengakui kesalahannya, itulah sebabnya larangan dua tahun tampaknya lebih mungkin dilakukan. Aturan ini tidak mengacu pada kesepakatan pembelaan melainkan ‘kesepakatan antarpihak’.
Sementara itu, Pogba baru mengalami kekalahan pertamanya. Pria Prancis itu meminta ‘sidang tunggal’ di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) di Lausanne, Swiss, tetapi ditolak setelah Badan Anti-Doping Dunia (WADA) menolak memberikan lampu hijau. Karena itu, gelandang Juventus itu sedang menghadapi persidangan.
Pogba sekarang mempunyai dua pilihan, mencapai kesepakatan dengan jaksa anti-doping untuk setengah dari jangka waktu skorsing yang awalnya diminta, yang juga memerlukan lampu hijau dari WADA, atau mempertaruhkan segalanya dalam persidangan di Pengadilan Olahraga Anti-Doping. Pada tahap pertama, dia tidak dapat mengajukan banding tetapi pada tahap kedua dia masih dapat mengajukan banding ke CAS.
Sudah hampir sebulan sejak hasil analisis pembanding pemain Prancis itu terungkap. Jaksa anti-doping masih menyelesaikan penyelidikannya dan Pogba kemungkinan akan dirujuk dalam 10 hari ke depan. Sejak saat itu, dia memiliki waktu 20 hari untuk memilih antara kesepakatan atau persidangan yang akan ditetapkan dalam waktu 40 hari kemudian.
Pogba tidak bisa berlatih bersama skuad Juventus di Continassa, sehingga berlatih di rumah bersama pelatih pribadinya menggunakan gym dan kolam renang.
FOOTBALL ITALIA
Pilihan editor: FA Larang Pesepak Bola Liga Inggris Gunakan Frasa Pro-Palestina 'dari Sungai ke Laut'