TEMPO.CO, Jakarta - Liverpool memastikan tempat di babak final Piala Liga Inggris atau Carabao Cup setelah bermain imbang 1-1 dengan Fulham pada leg kedua, Kamis dini hari WIB, 25 Januari 2024. Dengan hasil itu, The Reds unggul agregat 3-2 setelah di leg pertama menang 2-1.
Satu final sudah dipesan, masih ada dua lagi dan mungkin gelar Liga Premier lainnya akan segera tiba. Liverpool siap memaksimalkannya musim ini saat menghadapi Chelsea pada partai final Carabao Cup di Wembley pada 25 Februari nanti.
Ini adalah pertandingan ulang final Piala Liga Inggris pada 2022. Kala itu, Liverpool asuhan Juergen Klopp mengalahkan Chelsea dalam adu penalti untuk mencetak rekor memenangi trofi kesembilan kalinya.
Meskipun upaya Fulham membentur tiang melalui tembakan Andreas Pereira sebelum gol penyeimbang Issa Diop di babak kedua, gol pembuka Luis Diaz pada menit ke-11 sudah cukup untuk menjadikan malam yang nyaman bagi Liverpool.
Setelah menghadapi Fulham, Klopp mengatakan timnya akan menjalani serangkaian pertandingan, yaitu melawan Norwich di putaran keempat Piala FA pada 28 Januari, tiga hari setelahnya menghadapi Chelsea dan Arsenal di Liga Inggris pada 1 dan 4 Februari.
"Bayangkan menjadi kami dan semua pertandingan yang harus kami mainkan. Kami memiliki lima pertandingan untuk dimainkan sebelum final, beberapa pertandingan akan datang, tetapi kami sangat menantikan Wembley,” ujar Klopp tentang padatnya jadwal pertandingan karena kemenangan Liverpool itu seperti dikutip ESPN.
Dua tahun lalu, kesuksesan di Carabao Cup memicu upaya Liverpool meraih quadruple atau empat trofi yang tersedia—Carabao Cup, Piala FA, Liga Premier, dan Liga Champions—tetapi pada akhirnya mereka gagal dan hanya memenangi piala domestik.
Mereka mencapai final Liga Champions sebelum kalah dari Real Madrid di Paris. Liverpool menyelesaikan 63 pertandingan tim utama di musim 2021-2022. Itu jumlah maksimal yang bisa mereka mainkan. Tanda-tandanya menunjukkan hal itu akan terjadi lagi kali ini, meskipun tim asuhan Klopp berkompetisi di Liga Europa—mereka difavoritkan untuk menang—dibandingkan Liga Champions.
Namun, ketika Liverpool terus bertahan di empat kompetisi, upaya memenangi semuanya semakin berat. Pada musim 2000-2001, tim Liverpool di bawah manajer Gerard Houllier juga memainkan 63 pertandingan dan meraih treble piala domestik dan Piala UEFA—cikal bakal Liga Europa—tetapi mereka finis di posisi ketiga di Liga Inggris.
Selanjutnya, pasukan Liverpool kini lebih muda...