TEMPO.CO, Jakarta - Roberto De Zerbi malu-malu ketika ditanya tentang masa depannya di klub Liga Inggris, Brighton & Hove Albion. Pelatih asal Italia itu mengatakan tidak masalah bekerja di klub besar.
Pelatih berusia 44 tahun ini telah memimpin 72 pertandingan sejak mengambil alih The Seagulls pada September 2022 dan terus memikat hati para penggemar klub dengan sepak bola menyerang yang berani mengambil risiko.
Namun, bagi para penggemar Brighton, kesuksesan dan gaya De Zerbi di Liga Premier tidak luput dari perhatian di seluruh Eropa, dengan klub-klub besar seperti Barcelona, Real Madrid, Liverpool, dan AC Milan tertarik untuk merekrut ahli taktik tersebut.
Seperti dilansir Sky Sports pada Ahad, 18 Februari 2024, De Zerbi pertama kali ditanya tentang minatnya dan masa depannya di Brighton.
“Ketika saya mendengar bahwa tim-tim besar tertarik pada saya, itu adalah suatu kehormatan, itu membuat saya bangga, tetapi fokus saya adalah pada pekerjaan saya, hari demi hari,” kata dia.
“Mengenai masa depan saya, saya berbicara dengan pemilik dan klub karena saya ingin bersaing dengan cara terbaik yang saya bisa, saya ingin memahami rencananya, dan kemudian tidak menjadi masalah untuk bekerja di tim besar atau di tim besar lainnya,” ujar dia menambahkan.
Mantan juru taktik Sassuolo dan Palermo itu lantas menyoroti ambisinya dalam karier kepelatihan.
“Dalam karier saya, saya ingin bersaing untuk memenangi Liga Premier, Liga Italia Serie A, Bundesliga, Ligue 1, Liga Champions, tetapi tidak ada waktu di mana Anda harus pergi atau berkompetisi, atau Anda harus menunggu lebih lama lagi,” tuturnya.
Ketika ditanya apakah dia ingin kembali ke Liga Italia di masa depan, dia mengatakan: “Saya mencintai negara saya, saya mencintai Italia, saya menyukai sepak bola Italia. Entahlah, yang pasti salah satu target saya adalah kembali bekerja di negara saya tetapi saya tidak tahu kapan waktunya.”
“Saya merasa sangat bahagia di Liga Premier, dan saya harus mengucapkan terima kasih kepada Brighton, liga, semua pelatih, dan orang-orang. Tinggal di Inggris, masalahnya bukan di mana Anda bekerja tapi bagaimana Anda bekerja,” kata dia.
Selanjutnya, mendapat restu dari presiden Barcelona...