TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Sporting CP Ruben Amorim kian santer dikaitkan dengan Liverpool sebagai opsi pengganti Jurgen Klopp baru-baru ini. Penyataan bos Bayer Leverkusen, Xabi Alonso, yang menegaskan dirinya akan tetap bersama klub Bundesliga itu pada pekan lalu, menjadi pemicunya.
Alonso yang meraih gelar Liga Champions bersama Liverpool pada 2005 dan Real Madrid pada 2014, dikabarkan sebagai kandidat utama pengganti Klopp yang telah mengumumkan akan meninggalkan Anfield pada akhir musim.
Dia hampir mempersembahkan gelar Liga Bundesliga musim ini, dengan tim asuhannya memimpin klasemen sementara dengan 73 poin dari 27 laga, unggul tujuh poin dari Bayern Munchen di urutan kedua saat kompetisi menyisakan tujuh laga lagi.
Setelah pernyataan itu muncul, nama pelatih Brighton, Roberto De Zerbi dan Ruben Amorim semakin kuat dikatakan sebagai opsi alternatif. Namun, pelatih Sporting itu menepis rumor seputar masa depannya dan mengatakan bahwa memenangkan trofi musim ini bersama raksasa Portugal adalah prioritas utamanya pada Senin, 1 April 2024.
"Manajer jelas manajer Sporting, manajer Sporting, dan hanya manajer Sporting," ucap Amorim. "Para pemain tahu seberapa besar keinginan mereka untuk menang dan saya ingin memenangkan gelar untuk Sporting. Mereka semua fokus untuk memenangkan gelar."
Pelatih berusia 39 tahun ini menertawakan laporan yang menyebut bahwa Sporting telah menyiapkan pelatih asal Inggris, Anthony Barry, 37 tahun, asisten pelatih di Bayern Munchen dan timnas Portugal, sebagai penggantinya.
"Satu-satunya hal yang membuatku kesal adalah mereka sudah punya penggantiku," canda Amorim. "Itulah yang paling membuat saya kesal, bahkan hari ini saya menyuruh Viana (Hugo Viana, direktur sepak bola Sporting) untuk tenang karena tidak seperti itu."
Gaya permainan Amorim yang mengalir dan menyerang telah menarik banyak perhatian selama empat tahun bertugas di Sporting dan dia telah memenangkan satu gelar liga Portugal dan dua piala liga bersama klub tersebut.
Musim ini, Sporting memimpin klasemen Primera dengan selisih satu poin dari rival beratnya, Benfica dengan satu pertandingan belum dimainkan menjelang pengujung musim, dengan tujuh pekan tersisa.
Pada Selasa lalu, kedua tim bertemua di leg kedua semifinal Taca de Portugal di Estadio da Luz, dengan Sporting mempertahankan keunggulan 2-1 dari leg pertama pada 29 Februari. Berikutnya, Sabtu, mereka akan bertemu lagi di 'Derby de Lisboa' di liga, sebuah pertandingan yang bisa jadi penentu gelar.
“Dalam pertandingan seperti ini, klub selalu harus menang, baik Sporting atau Benfica, mereka selalu harus mengungguli lawan mereka,” kata Amorim. "Kami siap untuk itu dan saya pikir kami bisa menjadi lebih baik dalam pertandingan seperti ini."
Amorim dikenal dengan sebutan 'Special Two' di kalangan tertentu. Sebutan itu mengacu pada sesama pelatih asal Portugal, Jose Mourinho yang menyebut dirinya sebagai 'Special One'. Namun, dia menolak label tersebut.
"Itu tak masuk akal dan saya tidak punya ilusi tentang hal itu," ucapnya. "Tidak ada perbandingan antara Jose Mourinho yang hebat dan manajer Sporting."
ESPN
Pilihan Editor: Persiapan Mepet, Shin Tae-yong Tetap Yakin Timnas U-23 Indonesia Gemilang di Piala Asia U-23 2024