Kompetisi Perserikatan 1986 (Jakarta)
Sempat digagalkan PSMS Medan dalam dua grandfinal tahun 1983 dan 1985, Persib Bandung akhirnya kembali menjadi juara kompetisi kasta tertinggi nasional setelah menundukan Perseman Manokwari 1-0 di partai puncak Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1986 di Stadion Utama Senayan (sekarang Gelora Bung Karno) Jakarta, 11 Maret 1986. Gol tunggal kemenangan Persib Bandung dicetak Djadjang Nurdjaman menit 77.
Persib Bandung lolos ke grandfinal setelah menempati peringkat kedua babak 6 Besar yang menggunakan sistem round robin. Kemenangan "hadiah" 6-0 dari Perseman (6 Maret 1986) mengantarkan Persib Bandung ke grandfinal karena unggul selisih gol dengan Persija Jakarta.
Di grand final, pelatih Nandar Iskandar menurunkan komposisi tim terbaiknya yaitu Sobur (kiper), Adeng Hudaya, Robby Darwis, Suryamin, Ade Mulyono (belakang); Adjat Sudradjat, Bambang Sukowiyono, Iwan Sunarya (tengah); Suhendar, Dede Rosadi/Wawan Karnawan, dan Djadjang Nurdjaman (depan).
Kompetisi Perserikatan 1989/1990 (Jakarta)
Ditandai proses regenerasi dari generasi 1980-an ke era 1990-an yang berjalan relatif mulus, Persib Bandung menjuarai Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1989/1990 usai mengalahkan Persebaya 2-0 pada pertandingan final di Stadion Utama Senayan Jakarta, 11 Maret 1990. Dua gol kemenangan Persib Bandung dicetak melalui gol bunuh diri Subangkit menit 7 dan Dede Rosadi menit 59.
Sebelumnya, lolos sebagai runner-up Wilayah Barat, Persib Bandung menundukkan Persebaya 2-0 (4 Maret 1990) dan imbang tanpa gol dengan PSMS (5 Maret 1990) untuk melaju ke semifinal sebagai juara Grup II. Di semifinal, 8 Maret 1990, Persib Bandung menyingkirkan PSM 3-0.
Di partai puncak, pelatih Ade Dana menurunkan komposisi tim Samai Setiadi (kiper), Dede Iskandar, Ade Mulyono, Robby Darwis, Adeng Hudaya, Asep Sumantri, Nyangnyang/Dede Rosadi, Yusuf Bachtiar, Sutiono Lamso, Adjat Sudradjat, dan Djadjang Nurdjaman.
Kompetisi Perserikatan 1993/1994
Persib Bandung berhasil mengabadikan Piala Presiden di Bandung setelah menjuarai Kompetisi Divisi Utama Perserikatan 1993/1994 yang merupakan kompetisi amatir terakhir usai menundukkan PSM Makassar 2-0 di Stadion Utama Senayan Jakarta, 17 April 1994. Dua gol kemenangan Persib Bandung disumbangkan Yudi Guntara menit 26 dan Sutiono Lamso menit 71.
Sebelumnya, Persib Bandung melaju ke semifinal dengan status juara Grup K setelah menundukkan Persiraja Banda Aceh 4-1 (8 April 1994), PSIR Rembang 1-0 (10 April 1994) dan imbang 0-0 dengan PSM (12 April 1994). Di semifinal, 15 April 1994, Persib Bandung menyingkirkan Persija 5-4 melalui drama adu penalti setelah bermain imbang 1-1 di waktu normal dan perpanjangan waktu.
Pada pertandingan final, pelatih Indra M. Tohir menurunkan komposisi tim Aris Rinaldi (kiper), Robby Darwis, Roy Darwis, Yadi Mulyadi, Dede Iskandar, Nandang Kurnaedi; Asep Kustiana, Yusuf Bachtiar, Yudi Guntara (gelandang); Kekey Zakaria dan Sutiono Lamso.
Selanjutnya: Liga Indonesia dan Liga Super