Awal Kiprah di Oxford
Pada 2018, perjalanan Erick dan Anindya bersama Oxford United dimulai. Keduanya menjadi pemegang saham minoritas, tak lama setelah klub diambil alih Sumrith Thanakarnajanasuth dari Darryl Eales. Saat itu, klub tengah berkutat di EFL League One atau kasta ketiga Liga Inggris dan tengah berjuang kembali ke puncak divisi kompetisi setelah terakhir kali dilakukan pada 1988.
Erick mengaku sudah lama tertarik menjadi bagian dari Oxford United. Jika kebanyakan masyarakat lebih mengenal dengan kotanya, Erick telah mencari tahu sejarah klub yang berdiri sejak 129 tahun yang lalu itu. Kedekatannya dengan Thanakarnajanasuth meneguhkan keputusannya untuk membeli saham minoritas Oxford United.
"Saya telah mengenal Tiger sudah cukup lama dan begitu dia mengatakan ingin terlibat dengan Oxford United, saya tertarik mendukungnya," ujar dia dikutip dari laman resmi klub.
Anidya Bakrie dan Erick Thohir bersama pengurus Oxford United
Musim perdana di bawah manajemen baru tidak berjalan begitu mulus. The Yellow hanya mampu finis di urutan ke-12 klasemen. Memasuki musim kedua, penampilan Oxford United mulai membaik dengan finis di posisi keempat.
Model bisnis yang mengandalkan kedatangan talenta muda dari liga dengan kasta yang lebih rendah dan menjualnya dengan keuntungan besar telah berhasil membuat keuangan klub lebih gemuk. Namun, pandemi virus corona cukup membuat klub goyah.
Pada 2021, Oxford United melaporkan kerugian sebesar 2,3 juta poundsterling atau sekitar Rp 46 triliun. Penjualan dua pemain bintang, Tarique Fosu dan Shandon Baptiste yang dilaporkan mencapai 3 juta pound sterling akhirnya bisa menutupi kerugian tersebut untuk melewati masa pandemi meski kekuatan klub berkurang.
Masalah Oxford United tidak berhenti sampai di situ. Stadion Kassam yang menjadi markas mereka kala itu, masa kontraknya akan berakhir pada 2026. Banyak pihak yang menyarankan klub membangun stadion baru karena biaya sewa yang tinggi, namun situasi finansial saat itu tidak memungkinkan. Sampai akhirnya pada November 2021, Anindya Bakrie mengungkapkan keinginannya bersama Erick Thohir untuk membeli saham mayoritas klub.
Dalam wawancara bersama BBC, Anindya merasa telah memiliki ikatan dengan klub setelah tiga tahun menjadi bagian dari manajemennya dan dia ingin bisa berkontribusi lebih. "Menjadi investor mayoritas membawa tanggung jawab untuk bekerja sama dengan tim manajemen, anggota dewan lainnya, investor, dan tentu saja para penggemar," kata dia dikutip dari BBC.
Selanjutnya: Jadi Pemilik Saham Mayoritas