Jadi Pemilik Mayoritas
Pada September 2022, Oxford United akhirnya resmi mengumumkan pengakuisisian 51 persen saham mayoritas oleh Anindya dan Erick. Sementara itu, Thanakarnjanasuth akan menjadi pemegang saham minoritas bersama anggota dewan lain, Horst Geicke dan Pairoj Piempongsant.
Anindya merasa tersanjung meski kepemilikan dia dan Erick saat itu terjadi di tengah gejolak perang Rusia-Ukraina. "Ini bukan waktu yang mudah, dunia sedang mengalami gejolak, tetapi kami bukan orang baru di Oxford United – kami serius untuk jangka panjang," kata dia kepada BBC.
Langkah pertama Anindya dan Erick sebagai pemilik klub adalah mengubah struktur manajerial, salah satunya dengan menunjuk Tim Williams sebagai Chief Executive Officer (CEO) klub. Kemudian mereka juga menjadikan Niall McWilliams sebagai Chief Strategy Officer, serta menunjuk Grant Ferguson untuk mengemban posisi Ketua Dewan Direksi.
Anindya Bakrie dan Erick Thohir di Oxford United.
Jalan keduanya sebagai pemimpin baru tidak langsung mulus. Pada musim perdananya, Oxford United terseok di papan bawah klasemen League One. Tim asuhan Dex Buckingham menempati peringkat ke-19 dengan koleksi 47 poin dari 11 kali menang, 14 kali imbang, dan 21 kali kalah.
Pada awal musim lalu, Oxford United memperkuat kedalaman skuad dengan mendatangkan para pemain baru yang mengisi posisi inti tim, seperti kiper Jamie Cumming, bek Joe Bennett, hingga Owen Dale. Kombinasi pemain baru dipadu sosok lama seperti, Cameron Brannagan, Mark Harris, dan Josh Murphy terbukti membuahkan hasil.
Selanjutnya: Akhirnya bisa promosi