Bermain di lapangan becek dan licin, Persebaya membuka gol lewat tendangan Jeon Byuk Euk pada menit ke 25. Lima menit berselang Uston Nawawi menyetarakan kedudukan menjadi 1 - 1. Gol Uston lahir akibat kesalahan bek Persebaya Nugroho Mardiyanto yang terjatuh saat menguasai bola di daerah pertahanannya sendiri.
Menit ke-36 Carlos Raul membawa Persidafon berbalik unggul 2 - 1 memanfaatkan bola muntah dari dekapan penjaga gawang Syaifuddin. Persebaya berhasil menyusul ketertinggalannya menjadi 2 - 2 berkat tendangan bebas Juan Marcelo Cirelli pada menit ke- 61. Enam menit sebelum waktu normal berakhir, Patricio Morales menutup kemenangan Persebaya 3 – 2 lewat tandukan bola rendah.
Wasit Ahmad Suparman asal Bandung sempat menganulir gol Persebaya yang dicetak Patricio menit ke-30 dan Arif Ariyanto menit ke-80. Patricio dianggap handsball, sedangkan Arif telah lebih dulu berdiri pada posisi offside.
Pembatalan gol ini membuat pelatih Persebaya Rudy Keltjes berang. Menurutnya, dua gol Persebaya tersebut bersih. "Saya ndak bisa ngomong, Tuhan pun bingung melihat sepak bola Indonesia," ucap Rudy dengan nada tinggi.
Rudy menambahkan, permainan Mat Halil dan kawan-kawan sebenarnya tidak lebih baik dari Persidafon. Kemenangan yang diraih, menurut Rudy, lebih pada semangat juang yang tak kenal lelah dari anak-anak asuhnya. "Saya sendiri heran, kok tiba-tiba anak-anak punya semangat seperti itu," ujar Rudy.
Sedangkan pelatih Persidafon, Freddy Muli mengatakan bahwa semula telah mengira pertandingan akan berakhir dengan skor 2 - 2. Namun karena lini pertahanan yang digalang Bejo Sugiyantoro lengah, Patricio pun berhasil mencetak gol. "Kami kerepotan menghentikan Patricio dan Andi Odang yang sore ini bermain sangat baik," ujar Freddy. KUKUH S WIBOWO.