"Ini tahun pertama kami untuk belajar mensponsori sepakbola Indonesia. Kami berharap kerja sama dengan Liga bisa memberikan hasil yang lebih baik," kata Direktur Ritel Tiphone Mobile Indonesia David Tirta Wijaya di kantor Liga, Kuningan, Jakarta, Jumat (7/5).
Sebagai sponsor pendukung Piala Indonesia, Tiphone akan meluncurkan aplikasi soccermobile yang bisa digunakan untuk menyaksikan pertandingan sepak bola, melihat berita dan skor dari telepon seluler. "Kerja sama ini akan berlangsung hingga final nanti. Kami baru masuk menjadi sponsor saat ini karena harus melalui proses panjang termasuk membenahi aplikasi untuk handphone itu," kata David.
Meski terbilang terlambat bergabung, David yakin kerja sama dengan Liga tidak akan sia-sia. "Usaha meraih momentum di babak 16 Besar ini belum terlambat, bisa jadi animonya meningkat menjelang final," kata dia. Babak 16 Besar Piala Indonesia akan diselenggarakan di empat kota yaitu Palembang, Surabaya, Malang dan Jayapura.
Penyelenggaraan Piala Indonesia tahun ini merupakan edisi yang kelima. Kali ini Liga menggandeng beberapa sponsor sekaligus seperti stasiun televisi RCTI, Mikasa, Panasonic, Diadora dan tabloid Bola. Ada pun PT Pelindo menjadi sponsor khusus untuk even Piala Indonesia yang diselenggarakan di Surabaya, Jawa Timur.
Padahal empat even Piala Indonesia sebelumnya, Liga mendapatkan sponsor utama yaitu perusahaan rokok Dji Sam Soe. Di bawah kerja sama dengan sponsor utama itu, Piala Indonesia diberi label Copa Dji Sam Soe Indonesia.
"Piala Indonesia kali ini kami mencoba melakukan inovasi setelah kerja sama dengan Dji Sam Soe selesai. Kami ingin meniru turnamen besar seperti Piala Asia dan Piala Dunia yang menggunakan banyak sponsor tapi tidak sampai mengubah nama dan tetap terkenal," kata Chief Executive Officer Liga, Joko Driyono.
Joko mengatakan hingga saat ini kerja sama dengan para sponsor pendukung itu hanya sampai even Piala Indonesia selesai. Namun Joko mengatakan kerja sama lanjutan masih terbuka. "Sepak bola ini olah raga populer dan sekarang para sponsor itu ibaratnya sedang menguji kita. Soal adanya sponsor utama dan perubahan label turnamen saya pikir tidak diperlukan lagi, pembicaraan tentang hal itu sudah berlalu," kata Joko.
GABRIEL WAHYU TITIYOGA