TEMPO Interaktif, Jakarta - Derby Jakarta antara Persitara Jakarta Utara melawan Persija Jakarta dipastikan tanpa penonton. Panitia pelaksana pertandingan Persitara Jakarta Utara gagal mendapat izin dari polisi untuk menggelar laga itu dengan penonton. Mereka pun menyatakan sedih karena sudah hampir tiga bulan mengusahakan pertandingan derby itu bisa dihadiri kedua kelompok suporter di ibu kota.
“Saya sedih karena gagal mengusahakan pertandingan derby dengan penonton. Pihak Polda Metro Jaya menyatakan faktor keamanan harus diutamakan. Mereka menilai sebagian besar suporter di Jakarta belum dewasa, jadi riskan,” kata ketua pelaksana pertandingan Persitara, Fachry Sinaga, saat dihubungi Tempo.
Derby Jakarta seharusnya dilaksanakan 7 Maret lalu. Namun laga panas ini ditunda karena tidak mendapat izin dari polisi. Kepolisian saat itu memang tengah disibukkan dengan masalah terorisme. Namun sejak penundaan itu, panitia pelaksana pertandangan Persitara mulai mengadakan pendekatan dengan polisi agar derby bisa digelar dengan penonton. “Ending-nya, kami tetap tidak diperbolehkan main dengan penonton,” lanjut Fachry.
Pengurus Persitara juga menyatakan kekecewaan atas keputusan itu laga tanpa penonton itu. Sekretaris Persitara, Ridjaldi Sobari, menyatakan laga itu seharusnya digelar dengan penonon agar Laskar Si Pitung bisa mendapat pemasukan.
”Saat itu laga ditunda agar kami bisa mendapatkan peluang untuk melaksanakan pertandingan dengan penonton. Tapi jika memang keadaanya seperti ini mau bagaimana lagi, tim sudah siap lahir batin untuk menghadapai Persija, dan kami hanya meminta maaf kepada dua suporter, “ katanya.
Derby Jakarta sendiri akan digelar pada 22 Mei nanti di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
ARIS M