Maradona mengantarkan Albiceleste dengan rekor penampilan 100 persen. Italia, yang datang sebagai juara bertahan justru tersingkir setelah gagal memetik satu kemenangan di penyisihan grup. “Ini memalukan Italia tersingkir. Tim sekelas mereka tidak boleh tersingkir di penyisihan grup,” kata Maradona.
“Anda bisa melihat Azzurri kehilangan sesuatu. Mereka tidak bermain lancar dan gagal membawa bola ke depan,” analisa Maradona.
Maradona menilai Italia masih memerlukan pemain-pemain seperti Francesco Totti, Alesandro del Piero, Antonio Cassano. “Ya, mungkin Cassano juga, namun saya tidak akan mengkritik Marcello Lippi,” ujar El Diego.
Maradona melihat Italia memang masih mempunyai pertahanan yang liat. Meski terlihat kerepotan mengantisipasi serangan pemain Slovakia, menurutnya Fabio Cannavario dan kawan-kawan juga tampil apik di tengah. “Masalah mereka pada serangan,” tegasnya.
“Saya berharap bisa melatih Argentina selama mungkin. Namun kemudian saya akan memenuhi ambisi lain. Saya selalu bermimpi melatih Napoli,” jelas pelatih yang pernah merumput di Naples tersebut.
Maradona menyatakan ingin melihat San Paolo (stadion Napoli) dipenuhi kembali. “Saya menonton pertandingan Napoli di televisi dan kecewa melihat ada bangku-bangku di San Paolo kosong,” tuturnya.
“Saya hidup di Italia tujuh tahun. Namun saya seperti berada di sana 14 tahun ketika menjadi warga Naples. Warga Naples akan selalu tertanam di hati saya,” katanya.
Pelatih yang kini hidupnya telah tertata rapih itu menyatakan setelah Italia tersingkir warga Naples akan mendukung Argentina. “Ini mengapa saya mengagumi mereka dan bahkan jika orang lain mengkritik, saya tidak akan berbicara menjelekkan Naples,” pungkasnya.
FOOTBALL-ITALIA | BAGUS WIJANARKO