Koordinator suporter Persik wilayah Kabupaten Kediri Widodo menjelaskan, desakan untuk merekrut Jaya Hartono menanggapi pemecatan Agus Yuwono sebagai pelatih kepala beberapa hari lalu. Agus Yuwono didepak dari Persik setelah gagal menyelamatkan tim dari zona degradasi. “Jaya Hartono sukses membawa Persik menjuarai Divisi I dan Divisi Utama,” kata Widodo kepada Tempo, Minggu (15/8).
Selain pernah membesut Persik, Jaya Hartono juga dinilai bertangan dingin dengan mengantarkan klub-klub besar ke kancah bergengsi. Di antaranya Persib Bandung dan Deltras Sidoarjo. Kelebihan lain yang dimiliki Jaya Hartono adalah asli kelahiran Kediri. “Tentu semangatnya akan jauh lebih besar dibanding pelatih dari daerah lain,” ujar Widodo.
Desakan untuk merekrut Jaya Hartono, menurut Widodo, sudah meluas di kalangan suporter. Hal ini terlihat dari jajak pendapat yang dilakukan salah satu radio di Kediri tentang figur pelatih yang akan menggantikan Agus Yuwono. Beberapa nama selain Jaya adalah Freedy Muli, Yudi Suryata, dan Aji Santoso. “Jika dukungan suporter sudah besar, kami akan mendatangi rumah Jaya Hartono dan melamarnya,” tutur Widodo yang juga berprofesi sebagai penyiar radio tersebut.
Ketua Forum Komunikasi Suporter Persik Henri Ego mengatakan tak ingin mencampuri persoalan internal Persik. Menurut dia, merekrut pelatih dan pemain merupakan wewenang pengurus Persik. Dia hanya meminta manajemen selalu melakukan koreksi atas kesalahan yang dilakukan untuk memperbaiki tim. “Kami tidak akan intervensi,” ucapnya.
Sekretaris Pengurus Persik Barnadi mengaku belum mengetahui calon pelatih Persik. Dia hanya mengatakan beberapa nama sudah diseleksi untuk dilakukan komunikasi. Sementara untuk kebutuhan latihan sehari-hari masih tetap berjalan seperti biasa di bawah pengawasan pemain senior Persik Harianto. “Pengurus masih menyeleksi,” papar Barnadi. HARI TRI WASONO.