"Pablo punya peluang untuk menggelar partai itu, tapi akhirnya pertandingan itu diserahkan kepada orang lain," kata ayah Forlan seperti dilansir Reuters.
Menurut Pablo, Forlan sangat sedih. Dia tak mungkin datang ke pertandingan yang seharusnya digelar oleh saudaranya sendiri. Ayah Forlan menambah, kekecewaan itu hanya sementara. Dia yakin Forlan tetap akan berangkat membela Uruguay saat bertemu timnas China pada 12 Oktober mendatang.
Tanda-tanda ketidakhadiran Forlan di Jakarta sudah terlihat sejak Selasa 5 Oktober 2010. Saat itu, semua pemain Uruguay, staf, dan pelatih telah tiba di Bandara Soekarno-Hatta. Namun, Forlan tak kelihatan sama sekali. Ia juga tak terlihat ketika tim Uruguay melakukan latihan di GOR Soemantri, Rabu pagi.
Ketidakhadiran Forlan itu bagi pecinta bola Indonesia mengurangi bobot pertandingan. Oktavianus, pemain Sriwijaya yang memperkuat tim nasional Indonesia bahkan sempat berharap dia bertukar kostum. "Forlan merupakan salah satu pemain idola saya. Saya ingin sekali bertukar jersey (kostum) dengan dia seusai pertandingan nanti," kata Oktavianus. (Baca: Mimpi Oktavianys dan Diego Forlan)
Maklumlah, Forlan adalah pemain besar Urugay yang terkenal di Indonesia. Namanya sudah dikenal saat dia menjadi penyerang di Manchester United. Meskipun dia di sana gagal bersinar namanya mulai terangkat. Popularitasnya meroket setelah bergabung dengan Atletico Madird. Dia pernah menjadi penyerang tersubur di La Liga Spanyol. Prestasinya, bahkan mengalahkan Lionel Mess, penyerang Barcelona.
BS