Sebelumnya, Batista memang sudah berperan sebagai pelatih Argentina semenjak kontrak Maradona tidak lagi diperbarui pada Juli lalu. Sejak mengambilalih tim nasional ia berhasil memberikan dua kemenangan dari tiga laga termasuk 4-1 dari juara dunia Spanyol pada laga kandang. Satu-satunya ganjalan baginya adalah ketika timnya dibungkam Jepang 1-0 bulan lalu. Persiapan menjelang laga melawan Brasil pada 17 November mendatang di Doha, Qatar, bakal menjadi pekerjaan rumah pertamanya.
Batista, 48 tahun, merupakan rekan satu tim Maradona pada saat Argentina keluar menjadi juara dunia di tahun 1986. Batista memulai kecemerlangannya sebagai pelatih saat membawa timnas Argentina meraih emas di Olimpiade Beijing 2008. Dan ketika dimintai komentar terkait masa kepelatihan di bawah naungan Maradona, Batista memilih bungkam. "Saya tidak memilih alasan untuk membicarakan tentang masa lalu. Saatnya kita melihat masa depan," ungkapnya.Batista mengaku mengincar gelar juara dunia pada 2014. "Saya berharap saya tidak membiarkan kesempatan itu terlewatkan," katanya.
Namun, tugas besar utama Batista yang menanti dalam waktu dekat ini adalah membawa timnya menjuarai kejuaraan kontinental Copa America tahun depan. Kejuaraan yang bakal digelar di Argentina itu bakal didominasi oleh persaingan tim tuan rumah dan Brasil. Selain itu, beberapa tim yang kini juga harus diperhitungkan adalah Uruguay, Paraguay, dan Cile. Ketiganya sudah menunjukkan kekuatan baru saat berlaga di Piala Dunia 2010.
Sebelumnya, Maradona telah membawa Argentina memenangkan 18 dari 24 pertandingan. Meski begitu, ada beberapa kekalahan yang cukup memalukan yang juga harus dilalui pasukannya termasuk 6-1 dari Bolivia pada kualifikasi Piala Dunia lalu. Sebenarnya, Maradona berpeluang melanjutkan karir kepelatihannya jika dia mau mengganti beberapa asisten pelatih. Namun, dia memilih tidak melakukannya. "Itu memang sudah takdir saya," kata salah satu legenda dunia itu.
AP | EZTHER LASTANIA