Dengan alasan padatnya jadwal, PSSI menunda menggelar kongres tahunan yang sedianya digelar pada 19-21 Desember 2010. Dalam acara tersebut otoritas sepak bola nasional mengatakan akan melakukan evaluasi kinerja tahun 2010 dan merancang program pada tahun 2011 ini. Hal lain yang diputuskan dalam kongres tahunan adalah menetapkan kapan kongres empat tahunan akan ditetapkan.
Namun keanehan terjadi menurut Tondo. Ia melihat ada kejanggalan di mana beredar kabar bahwa PSSI hanya akan mengundang tim-tim yang sduah mempunyai peringkat nasional pada musim 2008/09. Jika itu dipaksakan, ia menjelaskan akan terjadi pemaksaan. “Kenapa bukan tim-tim yang sudah memiliki peringkat pada masing-masing divisi di musim 2009/2010 yang diundang?” katanya ketika dihubungi, Rabu (12/1) sore.
Kongres tahunan akan diikuti 103 pemegang hak suara. Jumlah itu adalah perwakilan dari 33 Pengurus Provinsi PSSI se-Indonesia, wakil dari 18 klub Liga Super Indonesia, 16 klub (dari total 36) Divisi Utama, wakil 14 klub Divisi 1, wakil 12 klub Divisi II, dan wakil dari 10 klub Divisi III.
Meski meminta semua pihak mewaspadai pergerakan Nurdin Halid, Tondo masih yakin perubahan di tubuh pimpinan PSSI akan terjadi. Ia mengaku ada beberapa pengurus provinsi yang mulai gerah dengan keberadaan NH-sebutan akrab Nurdin, yang belum juga memberikan prestasi positif bagi sepak bola nasional. “Ada beberapa yang sudah menghubungi saya. Tapi kalau di Bali ada gerakan-gerakan tersembunyi saya hanya bisa berharap,” ujarnya.
Nurdin, menurut Tondo sudah sepantasnya mundur dalam kongres luar biasa. Pasalnya pada April mendatang bertepatan dengan dua kali masa jabatannya sebagai Ketua Umum PSSI. Ia sekali lagi mengetuk hati para pemegang hak suara untuk berpikir jernih melihat persoalan. “Nurdin kan diangkat pada April 2007. Ia harus turun,” jelasnya.
Posisi Nurdin memang sedang buruk saat ini. Tondo melihat kekalahan terakhir pria itu sebagai anggota Komisi Eksekutif Konfederasi Sepak Bola Asia (Esco AFC) periode 2011-2015, semakin melemahkan posisinya. “Tuntutan masyarakat yang menginginkannya mundur, menurunkan tiket Kategori III lantaran disuruh Aburizal Bakrie jelas memukul posisinya,” kata Tondo.
BAGUS WIJANARKO