TEMPO Interaktif, Jakarta - Liga Primer Indonesia (LPI) tetap sangsi akan keberadaan surat balasan dari Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA), meski Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) menunjukkan surat FIFA yang ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke.
"Tidak pernah dalam dunia administrasi surat-suratan ada dua lembar surat yang di halaman berikutnya cuma ada tanda tangan saja," kata juru bicara LPI, Abi Hasantoso, dalam diskusi di MPR/DPR, Jakarta, kemarin.
Kalaupun PSSI menjatuhkan sanksi kepada klub, pengurus, wasit, dan pemain yang tergabung dengan LPI, pihaknya tidak gentar dan siap melakukan pembelaan. "Kami siapkan pengacara untuk mereka," katanya.
Balasan surat FIFA kepada PSSI yang dibuat di Zurich pada 11 Januari 2011 menyebutkan PSSI harus taat kepada statuta FIFA. Pelanggaran terhadap hal tersebut bisa dikenai sanksi.
Menanggapi kesangsian atas keabsahan surat FIFA tersebut, Sekretaris Jenderal PSSI Nugraha Besoes menunjukkan kejengkelannya. "Mungkinkah Nugraha membuat kebohongan seperti itu? Kalau sudah menyangkut pribadi, saya hadapi," kata Nugraha sembari membagi-bagikan fotokopi surat FIFA kepada wartawan.
Adapun klub sepak bola yang keluar dari Liga Super Indonesia dan bergabung dengan LPI menyatakan tidak gentar terhadap sanksi dari PSSI. "Saya tak gubris ancaman itu," kata Manajer Persibo Bojonegoro Letnan Kolonel Taufik Risnendar. "Kami siap," Asisten Manajer Bagian Keuangan Persibo, Abdul Mun'im, menambahkan.
Persema Malang sudah menghitung segala risiko terburuk jauh sebelum Persema hijrah ke LPI. "Kami sudah berkomitmen dan kami pun harus kesatria menjaga komitmen itu," kata Ketua Umum Persema Peni Suparto.
Suara senada diutarakan Direktur Manajer PSM Makassar Husain Abdullah. "Kami akan jalan, PSM tidak akan takut. Faktanya, LPI tetap jalan. Negara ini bukan yurisdiksi PSSI, masak main bola di negeri sendiri dilarang," katanya.
Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga Djoko Pekik mengimbau seharusnya PSSI memiliki kebijakan yang lebih arif dalam menyikapi LPI. "Kita hanya bisa menunggu apa yang akan dilakukan PSSI," ujarnya.
RINA WIDIASTUTI | SUJATMIKO | ABDI PURMONO | ARDIANSYAH RAZAK | EZTHER LASTANIA | ALI ANWAR