TEMPO Interaktif, Milan - Pelatih Inter Milan, Claudio Ranieri, menyatakan kekalahan timnya dari Udinese adalah kesalahannya dalam menetapkan strategi. “Saya mengambil risiko untuk memenangkan laga ini. Tapi Udinese mampu mengambil alih kontrol pertandingan.”
Secara mengejutkan, Nerazzurri, sebutan Inter, dipermalukan tamunya, Udinese, 0-1, dalam lanjutan Seri A Liga Italia di Stadion Guiseppe Meazza, Minggu, 4 Desember 2011. Gol kemenangan tim tamu dicetak Mauricio Isla pada menit ke-73.
Dalam laga itu, kedua tim sama-sama kehilangan pemainnya di babak kedua. Di kubu Inter, Javier Zanetti mendapat kartu merah, sedangkan Udinese kehilangan Damiano Ferronetti. Kedua tim juga sama-sama mendapat hadiah penalti dan sama-sama gagal memanfaatkannya.
Kekalahan itu memastikan Inter, juara dua musim lalu, hanya menang dua kali dalam enam laga terakhirnya.
Menurut Ranieri, kekalahan dari Udinese itu bukan hasil yang diinginkan dirinya. Namun Javier Zanetti dan kawan kawan harus segara bangkit dari keterpurukan ini dan bekerja lebih keras lagi. “Jelas kami ingin mendapatkan hasil yang lain. Kami berusaha mendorong dan menekan Udinese, tapi mereka mampu bangkit dan melakukan serangan balik dengan sangat baik. Kami harus menyingsingkan lengan baju dan bekerja lebih keras,” katanya.
Meskipun saat ini Nerazzurri berada di peringkat ke-15 Seri A dengan raihan 14 angka, Ranieri tetap optimistis timnya mampu meraih Scudetto di musim ini. Akan tetapi, pelatih berusia 60 tahun itu menyadari mimpi tersebut masih terlalu jauh bagi mereka.
“Ini tentu bukan penampilan terbaik dalam sejarah Inter," kata Ranieri. "Namun kami tidak akan terjebak dalam kondisi seperti ini, dengan mengasihi diri sendiri. Ini bisa saja menjadi titik balik performa kami. Memberikan kepercayaan lebih bagi kami saat ini. Tetapi kami harus bekerja lebih keras.”
Ranieri menilai timnya kini harus tetap tenang dan bekerja keras. "Jika kami kehilangan jalur dalam memperebutkan Scudetto, maka masih ada gelar bergengsi lainnya yang masih bisa diraih. Saya berpikir positif,” katanya.
FOOTBALL ITALIA | SINGGIH SOARES