TEMPO Interaktif, Madrid - Pelatih Real Madrid Jose Mourinho menepis anggapan semangat timnya bakal menciut setelah dikalahkan Barcelona 1-3 dalam laga El Clasico di Stadion Bernabeu, Sabtu waktu setempat, 10 Desember 2011. Mourinho menilai Madrid kalah karena kurang beruntung.
“Itu hanya sebuah pertandingan, dan di banyak pertandingan keberuntungan sangat berperan penting,” ujar Mourinho kepada wartawan.
Meski sempat unggul 1-0 lewat gol Karim Benzema di menit pertama, Real Madrid harus mengakui keperkasaan musuh bebuyutannya, Barcelona. Barcelona membalikkan keadaan melalui gol Alexis Sanchez, Xavi, dan Cesc Fabregas.
“Saat memimpin 1-0, kami punya peluang untuk unggul dua gol dengan pemain sefantastis Cristiano Ronaldo. Tapi kami gagal,” kata Mourinho. “Gol kedua mereka terjadi karena bola membelok (terkena kaki pemain) dan orang pasti menganggap itu sebagai keberuntungan. Kami juga punya peluang untuk menyamakan kedudukan menjadi 2-2. Tapi mereka mencetak gol ketiga yang menjadi pukulan secara psikologis.”
“Keberuntungan berperan besar. Tapi saya tidak mau mengecilkan lawan,” ucap Mourinho.
Meski terlihat gusar di akhir pertandingan, Mourinho tidak berulah seperti laga Clasicos sebelumnya. Pada laga sebelumnya, Mourinho kerap mencaci Barcelona, wasit, dan otoritas sepak bola.
Ketika ditanya apakah penyerang Barcelona Lionel Messi layak diganjar kartu kuning kedua karena menjegal Xabi Alonso, Mourinho menjawab, “Bagi saya itu layak kartu merah. Tapi wasit lebih dekat dan bisa melihat lebih baik. Jadi, bisa saja itu tidak layak kartu merah.”
Kendati Barcelona menggeser Real Madrid di puncak klasemen, Mourinho mengaku hasil tersebut tidak akan mempengaruhi penampilan Real Madrid. “Kami memang sedih, tapi tetap santai. Kami memiliki poin yang sama dengan selisih satu pertandingan di tangan. Selama kami tidak kalah lagi melawan Sevilla, kami akan menjadi pemimpin klasemen di saat rehat Natal.”
REUTERS| KODRAT