TEMPO.CO, Jakarta - Sekretaris Umum The Jakmania atau pendukung Persija Jakarta, Richard Achmad, berharap rencana Kongres Luar Biasa (KLB) yang dilontarkan Forum Pengurus Provinsi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) bukan merupakan ajang balas dendam.
“Jika KLB kembali terjadi, saya berharap niatnya untuk memperbaiki PSSI dan sepak bola di Indonesia, bukan ajang balas dendam atau untuk kepentingan politik tertentu,” kata Richard, saat dihubungi Tempo melalui telepon selulernya Senin, 19 Desember 2011.
Richard melihat anggota kepengurusan PSSI saat ini memang seperti tidak mempunyai semangat yang sama untuk memperbaiki sepak bola sehingga banyak menimbulkan konflik-konflik dalam tubuh pengurus itu sendiri. “Ini kan terlihat pengurus tidak berjalan beriringan,” katanya.
Rapat akbar yang digelar Forum Pengurus Provinsi PSSI kemarin sepakat melengserkan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin melalui mekanisme kongres luar biasa. Rapat itu dihadiri perwakilan 27 pengurus PSSI tingkat provinsi, perwakilan pengurus 18 klub Liga Super Indonesia, perwakilan 23 Divisi Utama, serta 360 klub Divisi 1,2, dan 3.
Richard berharap seluruh komponen terlebih dahulu duduk bersama dan berbicara dengan kepala jernih untuk menyelesaikan persoalan saat ini. “Sebelum KLB semua pihak harus duduk bersama, baik itu pengurus PSSI, klub, dan Pengprov. Mereka harus berbicara dengan kepala dingin,” katanya.
Richard mengaku khawatir jika KLB yang digelar kali ini hanya untuk ajang balas dendam dan kepentingan politik tertentu. Dengan demikian, bukan mustahil selanjutnya kondisi seperti ini akan terulang. “Kalau ini yang terjadi, maka selanjutnya akan ada KLB-KLB lagi dan yang dirugikan adalah sepak bola Indonesia,” ujarnya.
ANGGA SUKMA WIJAYA