TEMPO.CO, Bojonegoro – Pengurus Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) cabang Bojonegoro menolak digelarnya Kongres Luar Biasa. Mereka beralasan permintaan KLB oleh Forum Pengurus Provinsi PSSI tidak kuat dan mengada-ada. “Saya menolak keras digelarnya KLB,” kata Ketua Pengcab PSSI Bojonegoro, Letnan Kolonel Taufik Risnendar, kepada Tempo, Rabu siang, 21 Desember 2011.
Taufik mengatakan usulan KLB hanya mencerminkan keinginan kelompok-kelompok yang tidak menginginkan olah raga sepak bola di Tanah Air maju. Dia juga menduga ada motif lain dari segelintir orang yang coba dipaksakan masuk ke dunia olah raga. Akibatnya, olah raga menjadi lahan paling mudah untuk dipolitisasi.
Dia menyebutkan permintaan KLB saat ini berbeda dengan desakan KLB ketika Ketua Umum PSSI masih dijabat oleh Nurdin Halid. Alasannya, manajemen PSSI sudah amburadul saat itu. Ini terlihat dengan kebijakan memecat pengurus, termasuk mencoret Persibo Bojonegoro dari kepengurusan Liga Indonesia.
Jadi, Taufik melanjutkan pengurus PSSI Bojonegoro menentang keras permintaan itu dan menyatakan mendukung dan loyal terhadap kepemimpinan Ketua Umum PSSI Djohar Arifin. Dia juga mengecam sikap Ketua Pengurus Provinsi PSSI Jawa Timur, La Nyala Mataliti, yang mendukung digelarnya KLB. Menurutnya, Mataliti tidak boleh seenaknya mengklaim bahwa Pengcab PSSI di semua Kabupaten/Kota di seluruh Jawa Timur sudah menyetujui digelar KLB.
Padahal, realitasnya sikap pengurus terbelah antara yang pro-kontra. “Tolong catat itu, Bojonegoro menolak KLB. Dan katakan ke Mataliti, jangan main klaim,” ujar pria yang sehari-hari tercatat sebagai Komandan Kodim Bojonegoro itu.
Seperti diketahui, PSSI siap memenuhi permintaan Kongres Luar Biasa, seperti yang diminta Forum Pengurus Provinsi PSSI. "Kalau yang mereka minta sudah sesuai dengan mekanisme, kami akan ikut saja," kata Ketua Kompetisi PSSI, Sihar Sitorus, kemarin. Namun, jika KLB menjadi pilihan saat ini, dia sangat menyayangkan. "KLB hanya buang energi yang terlalu berlebihan. Hanya akan menjadi lingkaran yang kemungkinan terus-menerus terjadi," ujarnya.
Sihar mengatakan PSSI belum menerima hasil putusan rapat itu. Ia juga mempersilakan peserta rapat datang ke PSSI dan menyerahkan dokumen hasil rapat. "Kalau mereka datang, pasti kami terima. Kami akan bahas dan cek, apakah peserta rapat kemarin sudah sesuai dengan aturan,” kata dia. Salah satu yag akan dicek adalah apakah peserta rapat benar anggota PSSI yang memiliki suara.
SUJATMIKO