TEMPO.CO, Medan - Posisi pelatih PSMS Medan, Raja Isa bin RAS, terancam setelah PSMS dikalahkan tamunya, Gresik United, dengan skor 0-1 dalam lanjutan Liga Super Indonesia di Stadion Teladan Medan, Kamis, 2 Februari 2012.
Pertandingan yang berlangsung "panas" memaksa polisi mengevakuasi tim Gresik United dari dalam Stadion Teladan karena pendukung PSMS tak bisa menerima "Ayam Kinantan" kalah di kandang. Manajer PSMS, Benny Tomasoa, mengatakan, kekalahan PSMS tersebut menyisakan sejumlah masalah.
Selain gelandang PSMS, Choi Dong-Soo, diganjar kartu merah akibat memukul wasit, kalah di laga kandang menyebabkan kepercayaan diri pemain terganggu. “Kami sedang me-recovery kepercayaan diri pemain akibat kekalahan di depan pendukung. Mental anak-anak sedang down karena kekalahan itu,“ kata Benny kepada Tempo, Jumat, 3 Februari 2012.
Menurut Benny, malam ini Ketua Umum PSMS versi LSI Rahudman Harahap dan seluruh manajeman serta pelatih, akan mengadakan rapat evaluasi atas kekalahan melawan Gresik United. Pertemuan itu, menurut Benny, membahas faktor teknis dan non teknis. “Faktor teknisnya tentu saja meminta pertangung jawaban pelatih kepala Raja Isa bin RAS atas serangkaian kekalahan PSMS. Akan ada evaluasi atas kegagalan itu,“ kata Benny.
PSMS dalam delapan pertandingan belum menunjukkan penampilan terbaiknya. Pada laga di kandang, PSMS hanya sekali mengalahkan Persisam Samarinda 1-0. Sedangkan menjamu Mitra Kukar, Persipura, dan Persiwa Wamena, berakhir imbang tanpa gol. Pada laga tandang, nasib PSMS kian tak beruntung. Meski menahan Pelita Jaya 2-2, namun di kandang Persib, tim kebanggaan warga Medan ini menyerah 1-3. Kekalahan kembali dialami PSMS saat meladeni Arema 1-2.
Raja Isa bin RAS mengaku pasrah jika kerjanya sebagai pelatih akan dievaluasi. “Saya datang ke Medan (PSMS) dengan niat dan loyalitas untuk tim. Saya bertanggung jawab atas kekalahan PSMS. Menurut saya semua pemain sudah maksimal bermain. Kami hanya kurang beruntung saja. Jika saya masih dipakai (sebagai pelatih) saya siap. Jika tidak saya juga siap,“ kata Raja Isa kepada Tempo.
Raja Isa memaparkan, dia diminta manajemen PSMS menjadi pelatih dengan materi pemain yang sudah diseleksi manajemen PSMS jauh hari sebelum Raja mengikat kontrak sebagai pelatih. “Saya hanya mengoptimalkan materi pemain yang sudah ada. Tim (PSMS) bisa bagus jika disiapkan dengan penuh kesabaran.Tidak bisa berharap instan," ujar dia.
"Saya melatih Persipura dengan tujuan mempersipakan tim yang tangguh. Begitu juga dengan Persiwa Wamena. Manajemen disana bersabar dengan pembenahan pemain yang berlangsung,“ kata pelatih asal Malaysia ini.
SAHAT SIMATUPANG