TEMPO.CO, Jakarta - Pelatih Manchester City, Roberto Mancini, mengakui bahwa dirinya lebih banyak mendapat tekanan saat melatih Internazionale Milan dibandingkan melatih City. Saat ini Mancini berhasil mengantarkan City duduk di posisi puncak klasemen sementara Liga Premier Inggris.
The Citizens--julukan City--mengalami kekalahan dari Everton, Rabu, 1 Februari lalu. Sedangkan Manchester United berhasil meraih angka penuh sehingga angka kedua tim menjadi sama, 54 poin. Tapi Mancini mengakui bahwa dirinya tidak mengalami tekanan dalam perburuan gelar juara Liga Premier Inggris dibanding saat melatih Inter Milan.
“Tidak ada tempat di Inter Milan, Anda benar-benar berada di bawah tekanan. Setelah Anda melatih Inter Milan, maka Anda bisa melatih semua klub. Inter Milan memiliki sejarah besar seperti Manchester United. Anda akan memiliki tekanan setiap hari, setiap menit,” kata Mancini.
Mancio--sapaan akrab Mancini--menjabat sebagai pelatih Inter dari tahun 2004 hingga 2008. Selama periode itu, Mancio sukses mempersembahkan tiga gelar juara Liga Italia Serie A, dua Coppa Italia, dan dua gelar Supercoppa Italiana.
“Pengalaman melatih Inter sangat penting dalam karier saya. Inter adalah tim papan atas dan Anda perlu melakukan setiap hal dengan sangat baik setiap hari dan di setiap pertandingan,” ujar Mancio.
SOCCERNET | ANTON WISHNU