TEMPO.CO, Bandung - Pelatih Persib Bandung, Drago Mamic, memastikan skuadnya tak gentar menantang tuan rumah Persiwa Wamena dan Persipura Jayapura di Papua dalam lanjutan laga Liga Super Indonesia pada 23 dan 27 Februari 2012 mendatang. Persib, kata dia, tak pernah mengalah sebelum bertanding terhadap faktor non-teknis, apalagi faktor teknis pertandingan di Stadion Pendidikan, Wamena, maupun Stadion Mandala, Jayapura.
"Saya tak ingin pemain beranggapan bahwa kami datang ke sana (Papua) akan cenderung kalah lantaran faktor cuaca, faktor wasit, dan sebagainya," ujar Drago seusai memandu latihan timnya di Stadion Siliwangi, Bandung, Sabtu, 11 Februari 2012. "Melainkan saya tekankan, kami datang ke sana untuk merebut kemenangan dan saya yakin bahwa kami akan bisa mencuri poin maksimum dengan permainan terbaik kami. Tak ada tujuan lain."
Drago mencontohkan, laga terdekat melawan Persiwa memang sering disebut-sebut bahwa kondisi alam Wamena bisa menjadi kendala buat Maung Bandung untuk mencuri poin dari tim tuan rumah. Namun, kata dia, itu tak perlu disikapi berlebihan. Sebab, jika suhu rata-rata Wamena masih dalam kisaran 16 hingga 21 derajat Celsius, maka sejatinya bukanlah masalah besar buat anak-anak asuhannya.
"Tak termasuk dingin. Rentang cuaca 14 sampai 21 derajat Celsius itu masih normal untuk bertanding dan pemain pun masih bisa berkeringat di suhu 14 derajat. Suhu disebut dingin itu jika sudah mendekati 0 derajat Celsius," katanya.
Memang, ketinggian lokasi pertandingan yang jauh di atas permukaan laut bisa menjadi kendala karena berhubungan dengan peredaran darah pemain. "Saya memang belum tahu persisnya berapa ketinggian Wamena dari atas permukaan laut. Tapi, kalau masih dalam kisaran 1.600-1.700-an meter, bukanlah problem besar. Hanya, jika ketinggiannya sudah 2.600 meter di atas permukaan laut, itu baru problem," kata Drago.
Drago juga meyakini anak-anak asuhannya bakal mampu menandingi kemampuan teknis anak-anak Persiwa maupun Persipura. Ia memastikan skuadnya, dalam sisa waktu menjelang pertandingan, terus berkonsentrasi penuh menggembleng diri lewat latihan taktik dan fisik. Lewat latihan pertandingan internal hari ini, Drago mencontohkan, dia memandu anak-anak Maung menerapkan beberapa konsep permainan sistem 4-4-2.
Itu untuk mengatasi kemungkinan konsep taktik dan sistem formasi yang biasa diterapkan tim Papua. "Kami, misalnya, mencoba beberapa rangkaian permainan sistem 4-4-2 untuk mengatasi taktik Persiwa yang kadang memakai sistem formasi 3-5-2. Ini kami tekankan karena sistem 3-5-2 sangat berbeda dengan sistem 4-4-2," ujar Drago.
ERICK P. HARDI