TEMPO.CO, London – Steven Gerrard menyambut sukses Liverpool memenangi Piala Carling, Senin dini hari WIB, dengan perasaan campur aduk.
Sukses itu diraih Gerrard dan kawan-kawan berkat kemenangan lewat adu penalti dalam final di Wembley melawan klub Championship, Cardiff City, yang diperkuat sepupunya, Anthony Gerrard.
Anthony menjadi penyebab kekalahan timnya setelah ia gagal saat mengeksekusi tendangan penalti terakhir.
"Satu pihak akan merasa sedih dan yang satu lagi akan berpesta," kata Gerrard kepada BBC.
"Semua ini biasa terjadi, perasaan saya saat ini campur aduk – saya senang memenangi piala ini untuk para suporter kami tapi saya ikut prihatin terhadap Anthony dan Cardiff.
"Tak akan ada gunanya apa pun yang saya katakana kepadanya saat ini – saya tahu ia akan sangat kecewa, saya pernah mengalami situasi seperupa saat saya membuat gol bunuh diri melawan Chelsea. Saya akan berada di sana untuknya setelah pertandingan ini dan semua anggota keluarga berada di belakangnya."
Liverpoool seolah sudah pasti menang saat Dirk Kuyt mencetak gol di awal babak kedua perpanjangan waktu, tapi Cardiff menyamakan kedudukan lewat gol Ben Turner untuk memaksakan adu penalti digelar.
Gerrard mengakui bahwa Liverpool punya kecenderungan menyulitkan diri sendiri dalam laga-laga puncak seperti yang pernah mereka alami saat memenangi final Liga Champions 2005 dan final Piala FA 2006.
"Selalu kejam saat adu penalti digelar," aku Gerrard.
"Harus ada tim yang kalah, tapi Cardiff bermain luar biasa hari ini. Para suporter mereka fantastis dan mereka boleh berbangga dengan penampilan mereka, tapi kami lolos dari lubang jarum.
"Kami selalu melakukannya dengan cara yang sulit dan kami berhasil melakukannya lagi."
Pemain berusia 31 tahun ini kemudian menegaskan bahwa dirinya selalu yakin Liverpool bakal menang kendati mereka sempat tertinggal dalam pertandingan itu maupun saat adu penalti.
"Saat kita tertinggal kita masih khawatir tapi saya yakin jika kami terus mengoper bola dengan baik kami akan bisa bangkit," kata Gerrard yang gagal saat mengeksekusi penalti pertama Liverpool.
"Kiper mereka melakukan penyelamatan fantastis dan Charlie (Adam) mengubah pikirannya saat ia melakukan eksekusi (yang juga gagal). Tapi kami punya kiper terbaik di dunia (Pepe Reina) sehingga kita kami selalu punya peluang untuk bangkit.
"Yang penting sekarang adalah menikmati piala ini dan memulai dari sini – kami tak akan puas hanya dengan ini, kami ingin lebih dan butuh lebih."
GOAL | A. RIJAL