TEMPO.CO, Jakarta - Usianya baru beranjak tujuh tahun. Tapi kemampuannya mengolah bola setara dengan usia 10 tahun. Tristan Alif Naufal dijuluki bocah 'Messi' Indonesia. Lalu dari mana ia menyerap kemampuan sepak bola?
"Ia sering buka YouTube buat lihat trik bola, kemudian ditiru," kata ibunda Alif, Irma Lansano, 32 tahun, ketika ditemui Tempo di tempat latihan Alif di ISCI, Ciputat Raya, Ahad, 11 Maret 2012. "Ayahnya (Ivan Trianto, 37 tahun) yang pertama kali mengajarkan."
Alif mencuat setelah video yang diunggah berjudul "Tristan Alif Naufal (Indonesia Football Star on The Making)" di YouTube, 3 Maret 2012. Dalam seminggu, video tersebut sudah ditonton 18 ribu pengguna YouTube. Video yang menampilkan kemahiran Alif dalam mengolah bola sontak membuat decak kagum masyarakat.
Irma menceritakan, ketika itu, ayah Alif mengajarinya menggunakan YouTube dengan memperlihatkan link video Madin Mohammed, bocah berkebangsaan Prancis keturunan Aljazair yang juga terkenal lewat video yang diunggah ke YouTube, November 2008. "Setelah lihat Madin, kemudian Alif lihat Messi, C. Ronaldo, dan Suarez. Kemudian dipraktekkan di rumah dan tempat latihan," kata Irma.
Bila sedang dalam keadaan mood baik, Alif bisa sejam duduk di depan komputer. Pelatih Alif di SSI Arsenal, Fanny Usup, mengatakan bahwa Alif mempunyai kecerdasan dalam menangkap materi latihan, baik yang ia terima dari sekolah maupun dari Internet. "Yang dia praktekin dari YouTube biasanya kita kasih tahu kurang-kurangnya," kata Fanny.
Menurut Fanny, Alif adalah tipe anak pemalu. "Jarang nanya, makanya sering saya kasih tahu," ujarnya.
Ia pun bangga dengan kesungguhan Alif untuk belajar sepak bola. "Pemain yang benar-benar pake hati."
ANANDA PUTRI | RINA WIDIASTUTI
Berita lain:
Nonton Langsung Tristan Alif Si Bocah 'Messi' Indonesia
Tristan Alif Si Bocah 'Messi' di Mata Pelatih
Upeti Nazar untuk Orang Golkar
Penyatuan Zona Waktu, Tidur Kamis, Bangun Sabtu
Sidang Nazaruddin Memanas, Pengacara Walk Out
Nazar Ancam Buka Borok Demokrat
Pertanyaan Nazaruddin Berbelit-belit
Patgulipat Azis dan Nazaruddin
Zona Waktu Ideal bagi Indonesia