TEMPO.CO, London - Semifinal Piala FA mempertemukan tim derby sekota, yakni Liverpool melawan Everton, di Stadion Wembley, Sabtu malam, 14 April 2012. Persaingan ketat kedua tim akan membuat pertandingan panas.
“Ini bukan sekadar semifinal, tapi semifinal melawan Everton,” kata kapten Liverpool, Steven Gerrard. “Ini pertandingan besar. Kami ingin ke final kedua dalam musim ini,” pemain 31 tahun ini menambahkan.
Liverpool sedang dalam kondisi bagus setelah menang 3-2 atas Blackburn Rovers, yang merupakan kemenangan pertama mereka dalam lima partai terakhir. Apalagi kemenangan itu diperoleh Liverpool saat bermain dengan 10 pemain. Di klasemen, The Reds masih di posisi kedelapan dengan 46 poin.
Satu hal yang menjadi problem serius bagi Liverpool adalah sektor kiper. Tim itu harus mengandalkan kiper ketiganya, Brad Jones, karena dua kiper lainnya terkena hukuman. “Saya harus memastikan melakukan hal yang benar, maka ini akan jadi hari yang spesial,” kata Jones, yang tampil bagus saat melawan Blackburn.
Menurut Gerrard, Piala FA bisa dijadikan pelampiasan atas buruknya kinerja tim di liga domestik. “Kami frustrasi terhadap posisi di liga,” kata dia. “Tapi, jika kami bisa main di dua final dalam satu musim, itu akan mengubah musim ini menjadi musim yang sukses.”
Di Piala Carling, Liverpool menekuk Cardiff City di final lewat adu penalti. Menurut Gerard, itu adalah salah satu dari tiga target di musim ini. Dua lainnya adalah empat besar di liga dan Piala FA. “Jika bisa meraih dua piala, itu adalah hasil yang mengejutkan,” katanya.
Obsesi yang sama dimiliki Everton. “Kami butuh memenangi gelar,” kata kapten tim Phil Neville. Menurut dia, timnya sudah lama menunggu kesempatan mendapatkan piala. “Pertandingan ini adalah soal memenangi piala.”
Everton juga sedang dalam kondisi yang bagus. Tim berjulukan The Toffees itu tak terkalahkan dalam lima partai terakhirnya. Akhir pekan lalu, mereka membantai Sunderland 4-0, yang membuat moral timnya semakin naik. Di klasemen, Everton berada di atas Liverpool dengan keunggulan satu poin.
Selain mengincar tiket di final, Everton punya misi pribadi, yakni balas dendam. Dalam dua kali pertemuan di liga musim ini, Everton selalu kalah: 0-2 di Goodison Park dan 0-3 di Anfield. Hal itu membuat Everton tak diunggulkan dalam partai ini.
Bagi pelatih Everton, David Moyes, posisi sebagai underdog justru menguntungkan. “Liverpool adalah favorit tak bisa dimungkiri,” kata dia. “Tapi saya yakin para pemain selalu memberi yang terbaik. Ini bukan derby biasa,” Moyes menambahkan.
Pertemuan di Wembley ini mengulang sejarah pada final Piala Liga 1984 dan final Piala FA 1989. “Adalah hal yang spesial bisa membawa Everton kembali ke Wembley,” kata Moyes.
Meski diperkirakan berlangsung panas, Gerrard meminta kedua kubu menahan diri. Terutama karena semifinal ini bersamaan dengan peringatan ke-23 Tragedi Hillsboroung, yang merenggut 96 nyawa. “Ada tanggung jawab yang besar pada pemain dan pendukung untuk bisa menjaga sikap,” ujarnya.
AP | GUARDIAN | LIVERPOOL | EVERTON | TITO SIANIPAR
Perkiraan Pemain
Liverpool: Jones; Johnson, Agger, Carragher, Skrtel, Enrique; Gerrard, Downing, Henderson, Maxi; Suarez, Bellamy
Everton: Howard; Distin, Heitinga, Neville, Jagielka; Fellaini, Osman, Drenthe, Coleman; Cahill, Gueye