Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Jepang dan Korea Selatan Berambisi Merebut Emas

image-gnews
Kapten timnas Jepang Maya Yoshida (kanan) dan pelatih Takashi Sekizuka. REUTERS/Andrea Comas
Kapten timnas Jepang Maya Yoshida (kanan) dan pelatih Takashi Sekizuka. REUTERS/Andrea Comas
Iklan

TEMPO.CO, London - Jepang dan Korea Selatan berpeluang mencatat sejarah di cabang sepak bola putra Olimpiade London 2012. Tidak hanya berambisis meraih medali emas untuk pertama kalinya sepanjang sejarah keikutsertaannya, kedua negara bahkan berpotensi menciptakan All Asian Finals, atau final sesama tim Asia di cabang sepak bola putra Olimpiade.

Kedua tim memang tinggal selangkah lagi untuk mencatat rekor tersebut karena telah sampai di empat besar. Namun rekor itu bisa urung terjadi karena mereka akan menghadapi dua tim kuat di semi-final. Jepang akan menghadapi wakil Amerika Utara dan Tengah, Meksiko di Stadion Wembley, London, Selasa sore waktu Inggris, 7 Agustus 2012. Sedangkan Korea Selatan akan menghadapi Brasil di Stadion Old Trafford, Manchester pada malam harinya.

Saat ini, kedua tim memang berada dalam euforia setelah melewati perempatfinal. Korea Selatan secara dramatis mengalahkan tuan rumah Inggris Raya lewat adu tendangan penalti 5-4 di Stadion Millenium, Cardiff, Wales. Sementara Jepang secara meyakinkan menang 3-0 atas wakil Afrika, Mesir di Old Trafford.

Euforia itu pun tampak dari pernyataan kapten timnas Jepang, Maya Yoshida. "Kami harus mendapatkan medali. Itulah yang bisa saya katakan kepada orang-orang di Jepang," kata Yoshida.

Yoshida bermain gemilang saat mengalahkan Mesir. Selain mencetak satu dari tiga gol kemenangan tim Samurai Biru (julukan Jepang), Yoshida memimpin lini belakang mematahkan serangan Salah Mohammed Cs. "Saya puas bisa mencetak gol di perempatfinal, setelah di babak grup saya memiliki banyak kesempatan tapi tidak pernah bisa mengonversi menjadi gol," bek VVV Venlo itu menambahkan.

Berbeda dengan Yoshida, sang pelatih mencoba meredam euforia tersebut untuk menjaga fokus. "Saya senang? Tentu saja, karena sebelumnya hanya menargetkan perempatfinal. Kami memulai Olimpiade sebagai penantang dengan semangat harus mengalahkan setiap lawan. Tapi sekarang kami disebut salah satu favorit," kata Sekizuka.

"Tapi di semi-final kami harus bekerja lebih keras. Kami sudah menunjukkan bahwa terus berkembang di setiap pertandingan dan harus terus konsisten dengan itu. Jadi mulai sekarang kami hanya harus bekerjakeras dan sejenak menyingkirkan pembicaraan soal peluang medali," ujarnya.

Sekizuka memang layak was-was di semi-final. Pasalnya pemain depan andalannya, Kensuke Nagai kemungkinan tidak akan bermain melawan Meksiko, setelah cedera akibat dilanggar pemain Mesir. Pemain asal Nagoya Grampus eight itu bahkan hanya bermain selama 20 menit. Jepang sendiri sempat mengalahkan Meksiko dalam sebuah ujicoba sebelum Olimpiade dimulai, 21 juli lalu di Nottingham, Inggris. Saat itu, Jepang menang 2-1 lewat gol keigo Hagashi dan yuki Otsu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tidak berbeda dengan Sekizuki, pelatih timnas Korea Selatan, Hong Myung-Bo juga memilih merendah jelang laga melawan Brasil. "Brasil adalah tim kuat. Saya tidak meminta banyak kepada pemain. Yang penting mereka bermain tenang," kata Myung-Bo.

Myung-Bo memang tidak ingin jumawa. Selain karena tidak akan diperkuat penjaga gawang utama Jung Sungryong yang cedera akibat berbenturan dengan pemain Inggris Raya, Micah Richards di perempatfinal, Brasil dinilai Myung-Bo memiliki skuad yang lebih bagus karena diisi pemain seperti Neymar, Thiago Silva atau Oscar.

Meski masih belum bermain konsisten, Brasil tetap mrupakan tim kuat. Tim Samba (julukan Brasil) sampai saat ini merupakan tim paling agresif dibanding tiga tim lain yang ada di semi-final Olimpiade. Neymar Cs total mencetak 12 gol, atau dua gol lebih sedikit dari akumulasi gol yang dicetak tiga tim lain di semi-final (Meksiko, Korea dan Jepang).

"Brasil adalah tim kuat. Tapi kami telah melewati partai sulit melawan Inggris Raya dan menang. saya rasa kami bisa melakukan hal serupa saat melawan Brasil," kata Myung-Bo lagi. Sekarang kami harus terlebih dahulu memulihkan stamina sebelum pertandingan semi-final," ujarnya.

Sepanjang keikutsertaan di Olimpiade, Jepang dan Korea Selatan memang lebih sering kandas di babak pertama. Pencapaian terbagus dibuat Jepang 44 tahun lalu saat meraih medali perunggu Olimpiade 1968 di Meksiko. Sejak itu, Jepang tidak pernah lagi merebut medali. Korea Selatan lebih 'menyedihkan'. Sembilan kali ambil bagian di Olimpiade, tim Taeguk Warriors (julukan Korea Selatan) tidak pernah merebuat medali apapun. Pencapaian terbaik sebelumnya adalah perempatfinal Olimpiade Yunani tahun 2004.

"Jepang dan Korea Selatan telah menunjukkan bahwa sepak bola Asia telah berkembang. Mereka bermain semangat dan terorganisir. Khususnya Jepang, sangat berbeda dengan pertandingan yang pernah saya lihat sebelumnya," kata Luis Fernando Tena, pelatih timnas Meksiko memuji dua negara Asia tersebut.

AFC | JFA | KFA | ARIE FIRDAUS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

20 jam lalu

Kim Sang-sik. (yonhap)
Profil Kim Sang-sik, Pelatih Baru Timnas Vietnam asal Korea Selatan

Timnas Vietnam sudah memiliki pelatih anyar. VFF) mengumumkan penunjukan Kim Sang-sik sebagai pengganti Philippe Troussier.


Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

1 hari lalu

Penyerang Irak Ali Jasim merayakan setelah mencetak gol kedua timnya pada pertandingan perebutan tempat ketiga Piala Asia U23 AFC Qatar 2024 antara Irak dan Indonesia di Stadion Abdullah Bin Khalifa di Doha pada Kamis (2/5/2024). (ANTARA/AFP/Karim Jaafar)
Mengenal Ali Jasim Pemain Timnas Irak U-23 yang Berharap Indonesia Lolos ke Olimpiade

Setelah timnas Indonesia U-23 dikalahkan Irak saat perebutan peringkat ketika Piala Asia U-23 2024, Ali Jasim mengungkapkan harapannya


Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

2 hari lalu

Timnas Uzbekistan U-23. Instagram
Jadwal Final Piala Asia U-23 2024: Jepang vs Uzbekistan Malam Ini, Timur Kapadze Optimistis Bawa Timnya Juara

Duel timnas Jepang U-23 vs Uzbekistan U-23 pada final Piala Asia U-23 2024 akan berlangsung Jumat malam ini, mulai 22.30 WIB.


Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

3 hari lalu

Pemain Timnas Indonesia U-23 Rio Fahmi saat melawan Uzbekistan U-23 pada semifinal Piala Asia U-23. Foto : PSSI
Duel Irak vs Indonesia di Piala Asia U-23, Ilham Rio Fahmi Ingin Buat Sejarah ke Olimpiade

Ilham Rio Fahmi akan berusaha membalas kepercayaan dari pelatih kepala Shin Tae-yong apabila diturunkan dalam laga Timnas U-23 Irak vs Indonesia.


Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

3 hari lalu

 Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024. REUTERS
Mengenal Olympic Phryge, Topi Khas Suku Frigia yang Jadi Maskot Olimpiade Paris 2024

Olympic Phryge, maskot Olimpiade Paris 2024, diangkat sebagai simbol kebebasan danrepresentasi alegori Republik Prancis.


Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

3 hari lalu

Justinus Lhaksana alias Coach Justin. (ANTARA/Arnidhya Nur Zhafira)
Coach Justin: Sepak Bola Indonesia Berkembang Sangat Pesat

Justinus Lhaksana alias Coach Justin mengatakan sepak bola Indonesia berkembang sangat pesat.


Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

4 hari lalu

Pesepak bola Timnas U-23 Indonesia Pratama Arhan Alif berselebrasi usai berhasil mencetak gol melalui penalti ke gawang Timnas U-23 Korea Selatan pada babak perempat final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Abdullah bin Khalifa, Doha, Qatar, Jumat 26 April 2024. Indonesia memastikan lolos semifinal usai menang adu penalti dengan skor akhir 11-10, dimana sebelumnya kedua tim bermain imbang 2-2. ANTARA FOTO/HO-PSSI
Arti Kata Pundit yang Viral dalam Dunia Persepakbolaan

Ramai istilah pundit dalam dunia sepak bola. Arti kata pundit merujuk pada seseorang yang memiliki keahlian di dunia sepak bola.


Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

5 hari lalu

Pemain timnas Uzbekistan U-23, Ulugbek Khoshimov (kiri) berebut bola dengan pemain timnas U-23 Indonesia Ivar Jenner dalam laga semifinal Piala Asia U-23 2024, ketika kedua tim bertanding di Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha, Qatar, pada 29 April 2024. Indonesia kalah dari Uzbekistan 0-2. Nurphoto
Timnas U-23 Indonesia 3 Kali Dirugikan saat Lawan Uzbekistan, Kenapa Ada Wasit VAR di Pertandingan Sepak Bola?

Ada tiga keputusan wasit VAR yang dinilai merugikan Timnas U-23 Indonesia U-saat melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024.


Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

5 hari lalu

Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong. Foto : PSSI
Timnas U-23 Indonesia Hadapi Irak di Perebutan Peringkat Ketiga Piala Asia U-23 2024, Shin Tae-yong Akui Pemain Lelah Mental dan Fisik

Shin Tae-yong yakin para pemain Timnas U-23 Indonesia bisa tampil baik melawan Irak di Piala Asia U-23 2024 dan meraih tiket Olimpiade Paris 2024.


Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

7 hari lalu

Pelari marathon Indonesia Agus Prayogo melakukan selebrasi usai berhasil memasuki garis finis pada lomba maraton SEA Games 2023 di kawasan situs warisan budaya dunia UNESCO Angkor Wat, Siem Reap, Kamboja, Sabtu 6 Mei 2023. Pelari asal Jawa Barat tersebut berhasil meraih medali emas pertama untuk cabang atletik. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
Mengapa Jarak Lari Maraton Sejauh 42 Kilometer?

Jarak lari maraton sejauh 42 kilometer tidak lepas dari sejarah Yunani Kuno, perhelatan Olimpiade pertama, hingga campur tangan Kerajaan Inggris.