TEMPO.CO, Jakarta - Kebangkitan era baru bagi Bigreds pada 2004 adalah masa-masa keemasan yang gemilang. Tidak hanya bangkit dari mati suri, Bigreds berhasil mendapat status branch dari pihak Liverpool FC.
Cerita bermula dari seorang perempuan yang kala itu masih remaja, Debbie Winardi. Menurut penuturan Fajar dan Oscar, saat itu Debbie kuliah di Singapore dan menjalin kekerabatan dengan banyak anggota dari Singapore branch of the International Supporters Club (SOLSC), salah satu fans klub resmi Liverpool dari Singapura.
SOLSC sudah terbentuk sejak 29 September 2000. Debbie mempunyai banyak teman member SOLSC. Dari informasi beberapa teman-temannya itu, Debbie mendapat jaringan untuk melakukan korespondesi dengan headquarter Liverpool.
Pada 18 Oktober 2004, Debbie mendapat certificate branch Indonesia’s Official Liverpool FC Supporters Club. Debbie saat itu belum tahu bahwa di Indonesia ada fans klub Liverpool FC. Dia lalu mencari informasi keberadaan fans club Liverpool di Tanah Air. Sampai akhirnya bertemu dengan Andhika, yang saat itu menjabat sebagai Presiden Bigreds.
“Saat itu Debbie belum tahu kalau di Indonesia ada Bigreds,” kata Fajar kepada Tempo, Selasa, 7 Mei 2013. “Akhirnya dia mencari tahu dan bertemu dengan Mas Andhika, soalnya kalau mau bikin fans klub lagi sayang Bigreds jika ditinggalkan.”
Oscar menambahkan, “Oleh karena itu nama Bigreds ada tambahan menjadi Bigreds Indonesia Official Liverpool FC Supporters Club (IOLSC).” Penamaan itu, lanjut Oscar, adalah gabungan dari Bigreds yang dibawa Mas Andhika. ”Dan, IOLSC atas inisiatif Mbak Debbie.”
REZA ADITYA RAMADHAN
Baca Juga:
Bigreds Sempat Vakum 2 Tahun
Bigreds Siap Menyambut Liverpool
PreWedding Gading Martin di Markas AC Milan
King Cantona Selalu di Hati Ronal Surapradja