TEMPO.CO, Jakarta- Sidang banding pemain Persiwa Wamena, Pieter Rumaropen, yang dikenai sanksi larangan tampil seumur hidup oleh Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) karena memukul wasit, akan digelar di Jakarta, Kamis, 23 Mei mendatang.
Komisi Banding PSSI berencana mengundang pemain terhukum, Pieter Rumaropen, ke sidang tersebut. "Komisi disiplin kemarin kan tidak mendengar keterangan langsung dari Pieter Rumaropen. Saya ingin mendengar semua cerita agar lengkap. Karena itu kami ingin menghadirkan Pieter Rumaropen di sidang nanti," kata Ketua Komisi Banding PSSI, Muhammad Muhdar, kepada Tempo di Jakarta, Senin, 20 mei 2013.
Seharusnya, sidang banding terhadap Pieter Rumaropen digelar pada Jumat pekan lalu. Namun, sidang itu urung terlaksana lantaran Muhammad Muhdar berhalangan hadir. "Orangtua saya meninggal dunia sehingga sidang hari itu dibatalkan. Sekarang setelah tertunda beberapa hari, saya agendakan lagi. Mudah-mudahan bisa terlaksana pada 23 Mei nanti," kata Muhdar.
Sidang banding menjadi kesempatan terakhir Pieter Rumaropen untuk menyelamatkan karier sepak bolanya. Andaikata komisi banding menguatkan sanksi komisi disiplin, secara otomatis karier mantan kapten Persiwa itu usai lebih cepat.
Adapun Pieter Rumaropen mengatakan siap hadir dalam sidang Komisi Banding nanti. Ia mengaku senang karena akhirnya memiliki kesempatan untuk membela diri dan menceritakan secara detail kronologi kejadian.
"Saya menunggu undangan resmi. Jika diundang dan diminta datang, tentu dengan senang hati saya datang," kata Pieter. Menurut Pieter, penundaan sidang kemarin telah membuat ia luntang-lantung.
Ia hanya berlatih bersama tim, tapi tidak bisa aktif membela Persiwa dalam pertandingan. Padahal menurutnya, sidang komisi banding adalah harapan terakhir untuk menyelamatkan karier. "Saya seperti digantung. Hanya ikut berlatih, tapi tak dapat bermain, karena belum ada keputusan banding soal nasib saya," katanya.
Pieter berharap Komisi banding menilai berbeda sehingga sanksinya diringankan. “Mereka harus melihat secara utuh, jangan sampai kejadian beberapa saat di lapangan saat itu menghilangkan keberadaan saya sebelumnya. Harus juga dilihat sisi baik saya, seperti pernah dipanggil untuk seleksi tim nasional," Pieter menambahkan.
Sebelumnya Pieter Rumaropen dilarang aktif seumur hidup di sepak bola nasional karena memukul wasit Muhaimin pada pertandingan Persiwa melawan Pelita Bandung Raya di Bandung, pertengahan April lalu. Pieter saat itu kesal lantaran wasit memberikan hadiah penalti kepada tuan rumah Pelita.
ARIE FIRDAUS
Topik Terhangat:
PKS Vs KPK | E-KTP | Vitalia Sesha | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita Terpopuler:
Selingkuh, Begini Fathanah Minta Maaf
Ilham Arief Serahkan Rp 7 Miliar ke Fathanah
Cerita Sopir Fathanah Soal Paket Duit ke Luthfi
Bisnis Labora Sitorus Dimulai dari Miras Cap Tikus
Sefti Suruh Sopir Beri Bingkisan Duit ke Luthfi?