TEMPO.CO, Pernambuco - Alberto Zaccheroni kecewa berat anak asuhnya kalah dari negerinya, Italia, dengan skor ketat 4-3 pada lanjutan Piala Konfederasi 2013 grup A, Kamis, 20 Juni 2013, pagi tadi. Pelatih berkebangsaan Italia itu pantas kecewa lantaran Jepang menguasai pertandingan, namun akhirnya kalah setelah unggul 2 gol di babak pertama.
"Idenya adalah kami bermain kurang lebih sama dengan cara mainnya Barcelona, atau cara bermainnya Spanyol," kata Zaccheroni kepada ESPN, Kamis, 20 Juni 2013. "Anda mencoba menekan dan mempertahankan penguasaan bola selama mungkin."
Jepang sebenarnya mengawali laga dengan cukup sempurna. Baru 21 menit pertandingan berjalan, Samurai Biru sudah memimpin 1-0 setelah penalti Keisuke Honda gagal dibendung kiper Italia Gianluigi Buffon.
Hukuman penalti bermula dari kelalaian Mattia De Sciglio yang memberi back-pass buruk ke Buffon. Bola back-pass berhasil direbut Shinji Okazaki yang membuat Buffon harus menghentikannya dengan tackle.
Buffon memprotes keras bahwa itu adalah tackle bersih tapi wasit asal Argentina Diego Abel menganggapnya lain. Penalti untuk Jepang dan kartu kuning untuk Buffon yang protes.
Menit ke-30, lini belakang Italia kembali teledor, kali ini giliran Giorgio Chiellini yang tak sempurna menghalau bola sepak pojok Jepang. Bola yang jatuh di kaki Ryoichi Maeda segera melesat ke kaki Shinji Kagawa, dan kemudian masuk ke gawang Buffon.
Azzuri yang terkejut, terus berupaya membalas dua gol Jepang. Italia baru bisa memperkecil ketinggalan pada menit ke-41 memanfaatkan sepak pojok Andrea Pirlo.
Halauan bola Atsuto Uchida yang tidak sempurna langsung dimanfaatkan oleh Daniele De Rossi dengan sebuah sundulan yang tak mampu dihalau kiper Jepang Eiji Kawashima. Gol penyama kedudukan Italia kemuditan datang dari bunu diri, lagi-lagi, oleh keteledoran Atsuto Uchida.
Gol penyama itu seolah menyengat Italia untuk segera mencetak gol ketiga alias gol kemenangan. Gol itu akhirnya datang juga setelah Mario Balotelli berhasil mengkonversikan penalti ke gawang Kawashima. Wasit Diego Abel menunjuk titik putih setelah tangan kapten Jepang, Makoto Hasebe, dianggap aktif menahan laju tendangan Balotelli di kotak penalti.
Pertandingan tampaknya akan berakhir dengan skor 3-2 untuk Italia. Namun di saat Italia mengendurkan tekanan dan lebih banyak bertahan, Azzuri dikejutkan oleh gol Shinji Okazaki yang memanfaatkan tendangan bebas Yasuhito Endo menyusul pelanggaran De Sciglio di sisi kiri pertahanan Italia.
Skor kini berbubah 3-3 dan membuat 40.489 penonton di Itaipava Arena Pernambucano yang sebagian besar merupakan penonton netral makin menyoraki Jepang. Mendapat sorakan penonton, Jepang kian gencar menyerang dengan melesakkan 4 tembakan ke arah gawang Italia. Sepintas penonton menganggap gol keempat Jepang alias kemenangan untuk Samurai Baru tinggal menunggu waktu.
Tapi yang terjadi adalah, tiba-tiba, pada menit ke-85 pemain pengganti Claudio Marchisio sudah berada di sisi kiri pertahanan Jepang yang ditempati Yuto Nagatomo. Dengan ketenangan sempurna, gelandang Juventus itu mengirim crossing mendatar ke Sebastian Giovinco yang tak terkawal di mulut gawang Jepang.
Bang! Skor berubah jadi 4-3 untuk Italia. Waktu tinggal 4 menit. Tidak ada pilihan lain bagi Jepang untuk menyerang habis-habisan.
Namun gol Giovinco itu adalah gol terakhir di pertandingan itu, karena empat kali serangan Jepang yang langsung mengarah ke gawang Italia tak mampu menjadi gol kedelapan di pertandingan tersebut. Jepang harus tersingkir dari Piala Konfederasi 2013.
Biar kalah, Jepang patut bangga. Samurai Biru mampu mendominasi juara dunia empat kali Italia dalam penguasaan bola, sebanyak 58:42 persen, dan 23 kali melepas tembakan ke arah gawang Azzuri (9 on target). Sedangkan Azzuri, yang diperkuat maestro lapangan tengah Andrea Pirlo dan penyerang berbakat Mario Balotelli hanya bisa membuat 14 kali tembakan ke gawang Jepang (5 on target).
ESPN | KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Ini Masukan Radja Nainggolan untuk Timnas U-23
Kalahkan Persegres, Sriwijaya Geser Persib
Mourinho Senang Laga Pertama Dimainkan di Stamford
Rafael Ingin MU Raih Trofi Piala FA