TEMPO.CO, Jakarta--Pertandingan antara Chelsea dan tim Indonesia All-Stars terancam tidak dapat digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno Jakarta. Hal itu menyusul belum selesainya sengkarut antara BNI, selaku sponsor utama kedatangan The Blues, dengan mantan promotor MyEvent.
Perseteruan kedua pihak sendiri bermula ketika BNI mencabut ketetapan MyEvent selaku promotor dan mengalihkannya kepada Ninesports. Pemutusan kerjasama itu dilakukan karena BNI menilai MyEvent tidak mampu memenuhi kewajiban pembayaran.
Masalah kemudian menjadi pelik, karena hak penggunaan GBK dimiliki oleh MyEvent. Mereka pun menolak menyerahkan hak penggunaan stadion terbesar di Indonesia itu andaikata BNI tidak mau membayar kompensasi. Kompensasi yang dituntut adalah biaya operasional yang telah dikeluarkan MyEvent sejak Januari 2013 lalu. Namun terkait besaran kompensasi yang harus dibayarkan, MyEvent enggan memerinci.
"Terakhir, kami memberi tenggat waktu hingga Kamis dini hari pukul 00.00 WIB kepada BNI untuk melunaskan kewajibannya, membayar kompensasi kepada kami," kata Ketua Eksekutif MyEvent Fauzan Zaman, Rabu, 24 Juli 2013.
Fauzan menambahkan, ultimatum tersebut pun tidak main-main, lantaran pihaknya telah menyurati Kementerian Sekretariat Negara selaku pengelola GBK. "Di surat itu, kami menjelaskan bahwa kami adalah pihak yang berwenang menggunakan GBK pada 25 Juli. Dan kami meminta Setneg agar bisa meminta BNI agar mengeluarkan pernyataan bahwa mereka akan melunasi kewajiban kepada kami," ujar Fauzan lagi.
Secara tersirat, ia pun melempar ancaman. "Kami adalah pengguna GBK yang resmi. Jika akhirnya nanti tidak dilunasi, akan ada semacam penjagaan dari kami besok, agar tidak ada pihak yang bisa menggunakan GBK."
Fauzan menepis opini yang menyebut tindakan itu sebagai hal tidak etis dan merugikan sepak bola nasional. "Simpel saja. Kami hanya ingin BNI tahu soal hak dan kewajiban," katanya lagi.
Adapun BNI dalam keterangannya kemarin di sela-sela kedatangan Chelsea, enggan berkomentar lebih lanjut soal polemik stadion tersebut. Melalui Wakil Presiden Eksekutif Purnomo Soetadi, BNI justru menyerahkan penyelesaian masalah tersebut ke Ninesports.
Tapi ketika dikonfirmasi, Ninesports pun menunjukkan sikap sama. Ketua Ninesports, Arif Wicaksono enggan berkomentar. "Jangan tanya kami lah," kata Arif.
ARIE FIRDAUS
Terhangat:
Front Pembela Islam | FPI | Bisnis Yusuf Mansur | Aksi Chelsea di GBK
Terpopuler:
Mourinho: 6 Pemain Tidak Ikut ke Indonesia
RD Senang 'Tantang' Pelatih Idolanya
Chelsea Tak Tahu Kekuatan Tim Indonesia