Ia, misalnya, mengharamkan semua pemain mengkonsumsi makanan pedas, termasuk saus, karena bisa mengakibatkan iritasi pada usus halus. "Akibatnya, pemain sering merasa mual sebelum latihan," kata Alfan. "Kalau sudah iritasi, kuman bisa masuk dengan cepat."
Selain itu, ia mencoret vetsin. Penyedap rasa ini dianggap bisa memperlambat impuls otak alias bisa membuat pikiran jadi lemot. Akibatnya, respons pemain jadi berkurang. Padahal, saat bertanding, permain harus berpikir cepat.
Makanan lain yang 'difatwa haram' adalah goreng-gorengan dan minuman bersoda. Keduanya bisa menyebabkan radang tenggorokan. "Saat masih di pemusatan latihan, kami hanya batasi," kata Alfan. "Tapi, kalau sudah mendekati pertandingan, dilarang sama-sekali."
Sebagai gantinya, ia telah menyusun menu khusus untuk mereka. Setiap pagi, segelas susu campur madu plus kuning telur ayam kampung menjadi sarapan setiap pemain. Selain itu, disediakan roti tawar. "Sebelum berlatih, harus sarapan agar tidak animea," kata Alfan.
Selanjutnya >> Menu makan siang berbeda dengan makan malam.