Selain mengatur pola makan, jurus lain yang dilakukan tim pelatih adalah krioterapi. Ini adalah metode pemulihan sekaligus pencegahan cedera dengan menggunakan es. Secara fisiologis, es bisa mencegah kerusakan jaringan sekunder dan mengurangi sinyal rasa sakit ke sistem saraf pusat.
Prakteknya, seusai latihan, setiap pemain diminta berendam di kolam renang selama 5-10 menit. Tujuannya untuk merelaksasi otot. Setelah itu, pemain masuk ke tong berisi air setinggi dada selama dua menit. "Kami kasih es sehingga suhunya minus," kata Alfan.
Tujuan berendam di tong berisi air bersuhu minus ini untuk mengembalikan fisiologis otot dan menangkal cedera. Pegal-pegal setelah berlatih pun langsung menguap. Setelah itu, kata Alfan, "Mereka masuk ke air hangat agar peredaran darah yang mengecil kembali lancar sehingga ligamen lebih fresh."
Selanjutnya >> Berendam di air es setelah pertandingan.