Sementara untuk menu makan siang, ia menyiapkan makanan yang mengandung karbohidrat tinggi, seperti nasi dan kentang, dengan tambahan sayur dan ikan. Ada juga jus jambu dan jeruk.
Pada hari pertandingan, menu makan siang itu berubah menjadi daging lunak yang dimasak agak lunak dan asin. Tujuannya, kata Alfan, "Untuk meningkatkan performa jantung." Pemain juga diminta menenggak minuman elektrolit.
Adapun menu untuk makan malam tak jauh berbeda dengan hidangan makan siang. Namun, sebelum makan malam, para pemain mendapat makanan ringan, seperti roti, pada pukul 16.00. "Karena mereka setiap tiga jam sekali pasti lapar."
Awalnya, Alfan melanjutkan, tak mudah meminta pemain untuk menaati pola makan yang telah diaturnya. Ia bahkan beberapa kali harus berpura-pura main ke kamar pemain untuk mengecek ada atau tidak makanan "asing" yang disimpan pemain.
Selanjutnya >> Menggunakan jurus krioterapi.