TEMPO.CO, Paris - Sejumlah kelompok anti rasis di Eropa dikabarkan akan memantau jalannya pertandingan play off babak kedua antara Prancis vs Ukraina, Rabu dinihari, 20 November 2013. Hal ini disebabkan adanya laporan aksi rasisme yang terjadi di pertemuan pertama antara kedua negara.
“Hal-hal seperti itu tidak termasuk dalam sepakbola internasional. Pada beberapa kesempatan di liga domestik, bendera-bendera rasis telah dihapus dari stadion,” kata Rafal Pankowski dari Never Again Association yang merupakan perkumpulan anti rasis dan memiliki tugas memonitor pertandingan sepakbola di Eropa Timur.
Pankowski mengatakan, sesaat sebelum pertandingan pertama antara Ukraina vs Prancis yang digelar di Kiev, lebih dari 500 fans tim nasional Ukraina berjalan bersama menuju stadion dan mengibarkan bendera merah hitam berulang kali, yang memicu kontroversi di publik dalam negeri Ukraina. Bendera merah hitam umumnya digunakan oleh kelompok-kelompok sayap kanan dan nasionalis Ukraina.
Salah satu kelompok anti rasis lain, FARE diberi mandat oleh badan tertinggi sepakbola Eropa (UEFA) untuk segera menyusun daftar simbol-simbol anti rasis yang biasa dikibarkan oleh para fans di dalam stadion. Fans tim nasional Ukraina berulang kali berurusan dengan FIFA karena ulah mereka bertindak rasis kepada pesepakbola yang bertanding di lapangan.
FIFA bahkan sempat memiliki rencana untuk memberi hukuman kepada Ukraina, yaitu menggelar pertandingan resmi FIFA tanpa penonton. Belakangan hukuman ini tidak jadi dilaksanakan karena federasi sepakbola Ukraina mengajukan banding.
SUPERSPORT.COM | GALIH PRASETYO
Berita Terpopuler:
Para Pemain Timnas Prancis Pura-pura Bersatu
Buku Sir Alex Ferguson Dapat Banyak Komplain
Demi Suarez, Liverpool Kirim Jet Pribadi
Hodgson Sempat Nyaris Jadi Pelatih Timnas Jerman
David Seaman Takut Joe Hart Frustasi