TEMPO.CO, Bogota -- Aurelio Jimenez, 74 tahun, mengajukan tuntutan pada Ketua FIFA Sepp Blatter dan seluruh jajarannya. Dia meminta ganti rugi sebesar 1 juta euro atau sekitar Rp 15 triliun. Dia menganggap FIFA adalah penyebab dia terkena serangan jantung.
Alkisah, dalam pertandingan perempat final Piala Dunia lalu, Kolombia menjadi negara Jimenez bertanding dengan Brasil. Namun, dia merasa wasit yang memimpin pertandingan itu, Carlos Velasco Carballo asal Spanyol, banyak melakukan banyak kesalahan sehingga merugikan tim Kolombia. Dalam pertandingan itu, Kolombia memang harus menyerah dari Brasil, 1-2.
Bukan hanya Kolombia terhenti langkahnya, tapi Jimenez pun kena serangan jantung. “Saya sangat kacau, detak jantung tak beraturan. Kacau sekali. Keluarga pun kemudian membawa saya ke rumah sakit,” katanya. “Saya dikelilingi cucu-cucu. Mereka menangis tersedu-sedu.”
Setelah pulih dari sakitnya itu, Jimenez kemudian mengajukan tuntutan pada FIFA. Federasi sepak bola itu dianggap telah melakukan kesalahan dalam menentukan wasit yang memimpin pertandingan. “Banyak kesalahan yang dilakukan wasit-wasit itu. Mereka merusak banyak tim, termasuk di antaranya adalah tim Kolombia.”
Untuk memperkuat tuntutannya itu, Jimenez mengaku telah mengumpulkan testimoni dari berbagai pemain, di antaranya David Ospina dan James Rodriguez yang mengungkapkan kekecewaannya terhadap kepemimpinan wasit asal Spanyol tersebut.
Carballo memang kontroversial. Dalam pertandingan itu dia juga membiarkan pelanggaran keras yang dilakukan Juan Zuniga pada Neymar. Gara-gara benturan itu, tulang belakang Neymar retak. Namun anehnya, Zuniga sama sekali tidak mendapatkan peringatan apalagi kartu.
WATP|IRFAN
Terpopuler
Liverpool dan Sevilla Sepakati Kontrak Moreno
Hadapi Persib, Semen Padang Wajib Menang
Faktor Umur Jadi Sebab Kekalahan Timnas U-19