TEMPO.CO, Bandung - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengaku prihatin atas kisruhnya dunia sepak bola Indonesia yang berujung bubarnya tim kesayangan warga Jawa Barat, Persib Bandung.
Meski demikian, Emil--begitu Ridwan Kamil akrab disapa--paham betul alasan pembubaran tim pujaannya itu. "Saya menyesalkan, saya sedih sebagai fan Persib dan Wali Kota. Tapi gimana klub bisa bergerak kalau tidak ada kompetisi?" kata Emil di Balai Kota Bandung, Kamis, 2 Juli 2015.
Beberapa waktu lalu, sebelum pembubaran, kata Emil, Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar sempat mengadakan pertemuan dengannya. Menurut Emil, Umuh mengusulkan pengadaan kompetisi sepak bola bertajuk Wali Kota Bandung Cup.
Tapi Emil mengaku bimbang. Pasalnya, keinginannya mewujudkan kompetisi itu tidak sejalan dengan ketersediaan finansial. "Pak Haji Umuh menawarkan bikin kompetisi Wali Kota Bandung Cup. Sedang saya pertimbangkan karena saya tidak punya duit," kata Emil.
Tapi peluang bergulirnya kompetisi Wali Kota Bandung Cup tidak tertutup. Syaratnya, ada sokongan dana segar dari sponsor. "Kecuali ada sponsor yang bisa, hayu kita ramaikan," ucap Emil.
Emil menambahkan, kompetisi sangat penting untuk eksistensi klub sepak bola Indonesia. Sebab, jika tidak ada kompetisi, tidak ada penghasilan yang didapat oleh tim dan pemain.
"Karena dalam setiap pertandingan ada perputaran ekonomi, jadi yang kena dampak bukan hanya pemain bola. Penjual kaus, penjual makanan, juga kena," ujar Emil. "Jadi saya berharap Kemenpora dan PSSI mencari solusi agar konflik tidak berlarut-larut."
PUTRA PRIMA PERDANA