TEMPO.CO, Palembang - Sriwijaya FC menyadari persiapan mereka kurang matang dibandingkan dengan kontestan lain yang bakal berlaga pada turnamen Piala Presiden. Kondisi ini diakui sekretaris tim, Achmad Haris.
Menurut dia, untuk menutupi kekurangan itu, Sriwijaya akan memaksimalkan jadwal latihan dua kali sehari. "Latihan dimaksimalkan sebelum terbang ke Malang," katanya di Palembang, Rabu, 19 Agustus 2015.
Achmad menuturkan situasi tersebut dimengerti oleh para pemain dan pelatih, sehingga latihan tanpa libur diyakini dapat meningkatkan performa Asri Akbar dan kawan-kawan.
Rabu ini merupakan hari ketiga tim asuhan Benny Dollo menggelar latihan setelah libur panjang sejak kompetisi liga dihentikan PSSI. Selanjutnya, kata Achmad, timnya akan mencari lawan tanding yang sepadan. "Sebelum berangkat ke Malang, akan kami uji dulu kesiapan tim," ujar Achmad.
Pelatih Sriwijaya FC, Benny Dollo, menuturkan, dalam masa kurang dari dua pekan ini, ia akan menggenjot kesiapan fisik para pemain dan keterampilan individunya. Bendol, sapaan Benny, memakai sistem latihan 2-1 atau dua kali latihan pagi dan sore. Hari berikutnya, pemain akan berlatih normal hanya pada sore hari.
Format tersebut diyakini Bendol mampu meningkatkan performa pemain sesuai yang diharapkannya. "Latihan nonstop agar tidak jauh tertinggal," tutur Bendol.
Sriwijaya akan menghadapi klub Divisi Utama, PSGC Ciamis, sebagai lawan pertama pada Piala Presiden, 1 September 2015. Di atas kertas, Sriwijaya tak kesulitan mengatasi PSGC.
Walaupun demikian, Bendol meminta anak asuhnya tetap mewaspadai setiap lawan yang akan dihadapi. "Semua peserta adalah tim tangguh dan siap menang," ucapnya.
PARLIZA HENDRAWAN