TEMPO.CO, Jakarta - Michel Platini memutuskan tidak menghadiri persidangannya di Komite Etik FIFA di Zurich, yang dijadwalkan berlangsung pada Jumat. Hal itu disampaikan para pengacaranya Rabu kemarin, 16 Desember 2015.
Para perwakilan hukum Presiden UEFA yang sedang terkena skors itu mengatakan Platini memilih memboikot persidangan setelah "putusan yang telah diumumkan kepada pers oleh juru bicara ... menentang asas praduga tak bersalah."
Platini dan Presiden FIFA Sepp Blatter saat ini menjalani skors 90 hari dari semua aktivitas yang berkaitan dengan sepak bola. Hal ini ditetapkan setelah para jaksa Swiss membuka investigasi kriminal terhadap mereka sehubungan dengan pembayaran sebesar dua juta franc Swiss yang diberikan Blatter kepada Platini pada 2011. Kasus ini dilaporkan untuk pekerjaan yang telah dilakukan satu dekade sebelumnya.
Skors sementara itu akan selesai pada 5 Januari, tapi kedua sosok itu berisiko dijatuhi skors seumur hidup oleh pengadilan, yang keputusannya diperkirakan akan keluar pada Senin.
Menurut para pengacara Platini, yang akan menghadiri persidangan, para jaksa mengincar hukuman seumur hidup kepada pria Prancis itu. Sedangkan keputusan terhadap Blatter belum diketahui.
Andreas Bantel, juru bicara komite etik FIFA, seperti dikutip oleh harian olahraga Prancis L'Equipe, mengatakan Platini akan ditepikan selama "beberapa tahun". "Bahkan, sekiranya dakwaan korupsi tidak diterima oleh kamar, terdapat banyak serangan lain, seperti konflik kepentingan, mismanajemen, atau pemalsuan akun-akun," kata Bantel seperti dikutip L'Equipe sebelum kisah di situs itu diubah.
Bantel, yang disorot karena ia mewakili para jaksa di persidangan internal FIFA, bukan para hakim, berkata kepada AFP bahwa surat kabar Prancis itu mempublikasikan "wawancara yang tidak disahkan" dan komentar-komentarnya terlontar dalam kapasitasnya secara pribadi.
Para pengacara Platini merespons dengan berkata, "Dengan keputusan ini, Michel Platini ingin mengekspresikan kemarahannya pada persidangan yang ia pertimbangkan murni politis dan berniat mencegahnya mencalonkan diri untuk menjadi Presiden FIFA." Kampanye pria Prancis itu untuk menjadi pemimpin organisasi sepak bola dunia telah dihantam oleh skors, dan ia tidak dapat menghadiri undian Piala Eropa 2016 akhir pekan lalu di Paris.
Persidangan etika FIFA telah menegaskan ulang integritasnya pada Rabu pagi, setelah muncul laporan di L'Equipe yang mengatakan Platini belum memutuskan apakah ia akan menghadiri persidangannya.
Cabang penghakiman pengadilan FIFA menyatakan, "Komite Etik akan menangani kasus saat ini dengan cara yang sama sebagaimana prosedur independen lainnya dan tanpa sikap bias." Hakim-hakim komite menambahkan bahwa boikot persidangan Platini akan membuatnya "kehilangan kesempatan untuk menghadirkan sudut pandang dirinya untuk berhadapan langsung dengan kamar adjudikator secara pribadi." Pada surat yang dirilis pada Selasa, Blatter mengatakan dirinya akan menghadiri persidangannya pada Kamis.
Namun ia juga menyiratkan keraguan terhadap proses yang ada, mengutip komentar-komentar Bantel yang dianggapnya sebagai bukti bahwa proses persidangan tidak akan adil.