TEMPO.CO, Jakarta - Gianni Infantino, pengacara Swiss-Italia, terpilih sebagai presiden baru FIFA pada Jumat. Terpilihnya pria 45 tahun ini mengakhiri kepemimpinan kontroversial Sepp Blatter selama 18 tahun.
Terpilihnya Infantino langsung disambut sanjungan dari berbagai tokoh sepak bola di seluruh dunia. Ia dianggap administrator berpikiran reformasi yang dapat memimpin badan sepak bola, yang tercoreng skandal, itu menuju dunia baru.
"Ia bukan politikus. Ia bukan bintang super. Ia suka bersama-sama, sangat terorganisasi," kata Greg Dyke, Ketua FA Inggris. "Ia menjalankan UEFA benar-benar dengan baik dan ia akan menjadi Presiden FIFA."
Dyke melanjutkan, "Saya pikir kami dapat lebih optimistis dengan masa depan FIFA sekarang dibanding yang dapat kami lakukan sepekan silam, setelah tahun yang buruk. Ini telah menjadi organisasi yang korup untuk kurun waktu yang lama dan sekarang menurut saya ini merupakan suatu harapan untuk masa yang akan datang."
Infantino telah menjadi Sekretaris Jenderal UEFA selama 7 tahun. Ia menjadi tangan kanan Michel Platini. Namun, dengan Platini yang terkena skors 6 tahun, Infantino memasuki persaingan dan secara sensasional mendapatkan pekerjaan yang begitu didambakan Platini.
Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko, yang negaranya secara kontroversial terpilih untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, juga berkata bahwa Infantino merupakan orang yang tepat untuk pekerjaan itu.
"Saya puas. Kami telah mendukungnya sejak awal," kata Mutko kepada kantor berita TASS. "Saya harap semua yang direncanakannya dapat direalisasi. Sepak bola memerlukan sosok pragmatis dan berpengalaman seperti dia."
Francois Carrard, yang mengepalai komite reformasi FIFA independen, mengatakan Infantino mewakili "keluaran terbaik yang ada". "Ia selalu mempromosikan sebagian besar reformasi agresif. Ia mengetahui sepak bola," kata Carrard.
Terpilihnya Infantino juga dipuji sejumlah mantan pemain--baik yang bergurau maupun serius." "Memiliki perasaan aneh ini bahwa Gianni Infantino akan membuka topengnya untuk mengungkap Sepp Blatter," cuit mantan penyerang Inggris, Gary Lineker, melalui Twitter.
Legenda Portugal, Luis Figo, yang pernah mempertimbangkan untuk mengikuti persaingan menjadi Presiden FIFA, mengatakan kedatangan Infantino mewakili fajar baru bagi sepak bola. "Selamat @Gianni_2016 akhirnya perubahan tiba -- inilah saatnya untuk era baru di FIFA," cuit Figo.
"Inilah apa yang diperlukan untuk kembali membantu perkembangan sepak bola. Inilah yang diperlukan FIFA... Kampanye Infantino begitu luar biasa... Namun sekarang pekerjaan nyata dimulai," ujar Direktur Sepak Bola Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) Bert van Oostveen.
"Ini mengagumkan. Ini begitu emosional ketika dalam 4 bulan Anda mampu mengatur sebagian besar dunia berada di belakang Anda. Saya berharap banyak pada Gianni. Kita semestinya menyambutnya sebagai presiden baru FIFA," ucap presiden KNVB Michael van Praag.
"Saya yakin FIFA di bawah kepemimpinan Tuan Infantino akan terus memberi India kepentingan dan kerja sama untuk perkembangan dan promosi sepak bola," kata Wakil Presiden Federasi Sepak Bola India Subrata Dutta kepada AFP.
"Saya gembira sebab ini merupakan solusi terbaik untuk FIFA. Saya menyukai kampanye itu yang diselenggarakan dengan sangat baik, sangat demokratis, dengan saling menghargai," tutur anggota Komite Eksekutif asal Belgia, Michel D'Hooghe.
ANTARA