Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Infantino Jadi Presiden Baru FIFA, Sambutan Positif Mengalir  

image-gnews
Kandidat presiden FIFA dari Swis, Gianni Infantino. Ennio Leanza/Keystone via AP
Kandidat presiden FIFA dari Swis, Gianni Infantino. Ennio Leanza/Keystone via AP
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Gianni Infantino, pengacara Swiss-Italia, terpilih sebagai presiden baru FIFA pada Jumat. Terpilihnya pria 45 tahun ini mengakhiri kepemimpinan kontroversial Sepp Blatter selama 18 tahun.

Terpilihnya Infantino langsung disambut sanjungan dari berbagai tokoh sepak bola di seluruh dunia. Ia dianggap administrator berpikiran reformasi yang dapat memimpin badan sepak bola, yang tercoreng skandal, itu menuju dunia baru.

"Ia bukan politikus. Ia bukan bintang super. Ia suka bersama-sama, sangat terorganisasi," kata Greg Dyke, Ketua FA Inggris. "Ia menjalankan UEFA benar-benar dengan baik dan ia akan menjadi Presiden FIFA."

Dyke melanjutkan, "Saya pikir kami dapat lebih optimistis dengan masa depan FIFA sekarang dibanding yang dapat kami lakukan sepekan silam, setelah tahun yang buruk. Ini telah menjadi organisasi yang korup untuk kurun waktu yang lama dan sekarang menurut saya ini merupakan suatu harapan untuk masa yang akan datang."

Infantino telah menjadi Sekretaris Jenderal UEFA selama 7 tahun. Ia menjadi tangan kanan Michel Platini. Namun, dengan Platini yang terkena skors 6 tahun, Infantino memasuki persaingan dan secara sensasional mendapatkan pekerjaan yang begitu didambakan Platini.

Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko, yang negaranya secara kontroversial terpilih untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018, juga berkata bahwa Infantino merupakan orang yang tepat untuk pekerjaan itu.

"Saya puas. Kami telah mendukungnya sejak awal," kata Mutko kepada kantor berita TASS. "Saya harap semua yang direncanakannya dapat direalisasi. Sepak bola memerlukan sosok pragmatis dan berpengalaman seperti dia."

Francois Carrard, yang mengepalai komite reformasi FIFA independen, mengatakan Infantino mewakili "keluaran terbaik yang ada". "Ia selalu mempromosikan sebagian besar reformasi agresif. Ia mengetahui sepak bola," kata Carrard.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Terpilihnya Infantino juga dipuji sejumlah mantan pemain--baik yang bergurau maupun serius." "Memiliki perasaan aneh ini bahwa Gianni Infantino akan membuka topengnya untuk mengungkap Sepp Blatter," cuit mantan penyerang Inggris, Gary Lineker, melalui Twitter.

Legenda Portugal, Luis Figo, yang pernah mempertimbangkan untuk mengikuti persaingan menjadi Presiden FIFA, mengatakan kedatangan Infantino mewakili fajar baru bagi sepak bola. "Selamat @Gianni_2016 akhirnya perubahan tiba -- inilah saatnya untuk era baru di FIFA," cuit Figo.

"Inilah apa yang diperlukan untuk kembali membantu perkembangan sepak bola. Inilah yang diperlukan FIFA... Kampanye Infantino begitu luar biasa... Namun sekarang pekerjaan nyata dimulai," ujar Direktur Sepak Bola Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) Bert van Oostveen.

"Ini mengagumkan. Ini begitu emosional ketika dalam 4 bulan Anda mampu mengatur sebagian besar dunia berada di belakang Anda. Saya berharap banyak pada Gianni. Kita semestinya menyambutnya sebagai presiden baru FIFA," ucap presiden KNVB Michael van Praag.

"Saya yakin FIFA di bawah kepemimpinan Tuan Infantino akan terus memberi India kepentingan dan kerja sama untuk perkembangan dan promosi sepak bola," kata Wakil Presiden Federasi Sepak Bola India Subrata Dutta kepada AFP.

"Saya gembira sebab ini merupakan solusi terbaik untuk FIFA. Saya menyukai kampanye itu yang diselenggarakan dengan sangat baik, sangat demokratis, dengan saling menghargai," tutur anggota Komite Eksekutif asal Belgia, Michel D'Hooghe.



ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

8 Juni 2022

Presiden FIFA Sepp Blatter dilempari uang pecahan dolar A.S. oleh komedian Lee Nelson saat konferensi pers di markas FIFA, Zurich, Swis, 20 Juli 2015. Tahun 2015 diwarnai dengan berbagai peristiwa olahraga dunia yang tak terlupakan.  REUTERS/Arnd Wiegmann
Korupsi di FIFA, Sepp Blatter dan Michel Platini Mulai Disidang

Mantan Presiden FIFA Sepp Blatter dan mantan Presiden UEFA Michel Platini dijadwalkan menghadiri persidangan di pengadilan Swiss, Rabu, 8 Juni 2022.


Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

3 Agustus 2020

Presiden FIFA, Gianni Infantino. (AP/Michael Probst)
Tanggapan FIFA Setelah Presiden Mereka, Gianni Infantino, Diselidiki Jaksa Swiss

Badan sepak bola dunia FIFA menyatakan pihak berwenang Swiss tidak mempunyai alasan untuk meluncurkan penyelidikan kriminal atas Gianni Infantino.


Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

26 Mei 2020

Kantor FIFA di Zurich, Swiss. (beinsports.com)
Kasus Pelecehan Seks, FIFA Skors Presiden Sepak Bola Haiti

Badan sepak bola dunia (FIFA) menskors presiden federasi sepak bola Haiti Yves Jean-Bart terkait kasus pelecehan seks.


Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

8 April 2020

Penjaga gawang timnas Prancis, Hugo Lloris, mengajak dua putrinya untuk mencium trofi Piala Dunia yang telah diraih timnya setelah mengalahkan Kroasia dalam final Piala Dunia 2018 di Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia, 15 Juli. (AP Photo/Matthias Schrader)
Rusia dan Qatar Bantah Isu Suap di Piala Dunia 2018 dan 2022

Rusia dan Qatar membantah isu bahwa mereka melakukan suap untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.


Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

7 April 2020

Sepp Blatter berjalan meninggalkan ruang jumpa pers di markas FIFA di Zurich, Swiss, 3 Juni 2015. Blatter mundur setelah badan sepak bola dunia tersebut diguncang skandal korupsi. VALERIANO DI DOMENICO/AFP/Getty Images
Skandal Suap FIFA Untuk Piala Dunia 2018 dan 2022 Terkuak Lagi

Empat mantan anggota Komite Eksekutif FIFA disebut menerima suap hingga jutaan dolar Amerika untuk pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.


Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

31 Juli 2018

Suasana stadion Internasional Khalifa di  Doha, Qatar, 18 Mei 2017. REUTERS/Ibraheem Al Omari/File Photo
Piala Dunia 2022, Ini Kecurangan yang Dituduhkan ke Qatar

Tim pencalonan Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 dituduh menggunakan cara-cara kotor untuk menang.


Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

27 Maret 2018

Pemain Inggris, Jesse Lingard, mencetak gol ke gawang Belanda dalam laga persahabatan menjelang Piala Dunia 2018, 23 Maret 2018. REUTERS/Michael Kooren
Boikot Bertambah Mendekati Pembukaan, Piala Dunia 2018 Batal?

Negara-negara yang menyatakan akan melakukan boikot bertambah ketika Piala Dunia 2018 tinggal tiga bulan lagi.


Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

19 Maret 2018

Diego Armando Maradona (kedua kanan) dan Presiden FIFA, Gianni Infantino berfoto bersama usai mengikuti turnamen FIFA Legends menjelang upacara penghargaan FIFA di Zurich, Swiss, 9 Januari 2017. REUTERS/Arnd Wiegmann
Presiden FIFA: Piala Dunia 2018 Tak Akan Jadi Ajang Perang

Presiden FIFA Gianni Infantino menegaskan kecemasan terhadap potensi bentrok suporter Rusia dan Inggris tak akan terjadi di Piala Dunia 2018.


FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

13 Februari 2018

Aksi demo warga Chehnya saat memberikan dukungan untuk pemimpin mereka, Ramzan Kadyrov dan Presiden Rusia Vladimir Putin, di Grozny, Chechnya, 22 Januari 2016. Dok
FIFA Didesak Batalkan Chechnya sebagai Markas Timnas Mesir

Keputusan FIFA untuk mengijinkan ibukota Chechnya, Grozny, sebagai markas Timnas Mesir mengundang protes.


Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

3 Februari 2018

Pemain timnas Jepang, Yuya Osako berebut bola dengan pemain timnas Arab Saudi, Osama Hawsawi dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2018 di Saitama Stadium, Jepang, 15 November 2016. Dengan kemenangan ini, Jepang sementara menempel Arab Saudi di puncak klasemen dengan sama-sama mengumpulkan 10 poin. REUTERS/Toru Hanai
Piala Dunia 2018: Peluang Arab Saudi di Mata Sami Al-Jaber

Sami Al-Jaber bangga tim Arab Saudi bisa bermain pada partai pembukaan Piala Dunia 2018.