TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Prancis Manuel Valls tak ingin Karim Benzema kembali ke tim nasional. Alasannya, striker yang bermain di Real Madrid itu masih dalam proses penyelidikan kasus penyuapan dengan rekaman video seks.
"Saya kira kondisinya belum cocok buat Karim Benzema masuk tim Prancis. Ia masih dalam proses penyelidikan," kata Valls kepada radio RMC.
Benzema adalah pencetak gol terbanyak di tim Ayam Jago. Namun namanya tak lagi dimasukkan ke tim sejak mencuatnya kasus penyuapan terhadap rekannya, Mathieu Valbuena. Menurut Valls, anak-anak muda, apalagi olahragawan, harus bisa menjadi contoh yang baik.
"Sepak bola adalah tradisi kami, bukan hanya sesuatu yang bertujuan menarik para pencinta olahraga amatir, jadi kita harus berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan," tuturnya.
Keberatan senada sebelumnya disampaikan Menteri Olahraga Prancis Patick Kanner. Namun ia juga menyerahkan segala keputusan kepada Federasi Sepak Bola Prancis (FFT) dan pelatih timnas Didier Deschamps.
Deschamps sendiri tak bisa menyembunyikan keinginannya memasukkan penyerang berusia 27 tahun itu ke tim yang akan berlaga pada Euro 2016 di kandang sendiri tersebut.
"Dalam rencana, saya menginginkan para pemain terbaik. Ia tak mungkin menjadi striker di Real Madrid selama lima tahun di bawah (Jose) Mourinho, (Carlo) Ancelotti, (Rafael) Benitez, dan (Zinedine) Zidane bila tak ada alasannya. Semua negara iri kepada kami," ujar Deschamps kepada L'Equipe.
Mantan gelandang Les Bleus, Franck Ribery, juga mendukung kembalinya Benzema ke timnas.
"Karim pemain hebat, seperti yang telah ditunjukkannya di Real Madrid dan tim Prancis. Saya sudah membaca berita soal Deschamps, yang menginginkan para pemain terbaik ke Euro dan Karim sudah pasti salah satunya," kata pemain Bayern Muenchen itu.
PIPIT