TEMPO.CO, Gianyar - Martinus Novianto bersujud syukur di garis lapangan. Ia tampak sangat berbahagia pada menit ke-88 ketika berhasil menjebol gawang Semen Padang. Gol dramatis tersebut membawa kemenangan perdana Bali United pada pertandingan keempat Bali United dalam kompetisi Indonesia Soccer Championship (ISC) A di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Sabtu, 21 Mei 2016. Bali United unggul 2-1 atas Semen Padang.
Ini merupakan laga emosional bagi skuad berjulukan Serdadu Tridatu itu untuk membalas dendam lantaran pernah dipermalukan Semen Padang 2-0 dalam turnamen Piala Jenderal Sudirman pada November 2015.
Saat Martinus mencetak gol, pelatih Semen Padang, Nil Maizar, tampak terus memegangi kepalanya saat berdiri di garis lapangan. Pelatih asal Minang itu sangat tidak menyangka skuad asuhannya bisa kebobolan lagi. "Para pemain sudah berjuang maksimal, tapi keberuntungan kami tidak ada pada menit ke-88 kebobolan," kata Nil seusai pertandingan. "Sedih enggak dapat poin."
Nil Maizar menilai Bali United tampil lebih dewasa dibandingkan saat bertanding melawan Semen Padang dalam turnamen Piala Jenderal Sudirman. "Mereka lebih dewasa aja karena ada pemain asing," ujarnya.
Tak berbeda dengan pertemuan Bali United versus Semen Padang sebelumnya dalam ajang turnamen Piala Jenderal Sudirman, pelatih Bali United Indra Sjafri menghampiri Nil mengajak bersalaman. Saat bersalaman, Indra tampak sejenak berbicara sambil memegang pundak Nil Maizar. Setelah itu Nil berjalan memasuki lapangan menyambut para pemain asuhannya yang berjalan ke luar lapangan.
Indra Sjafri mengatakan tidak banyak yang ia sampaikan kepada Nil Maizar. "Saya bersilaturahmi, biasa kan bersalaman habis pertandingan," tuturnya. Namun, Indra menambahkan, ada satu harapan ketika ia bersalaman dengan Nil Maizar. "Saya menyampaikan mudah-mudahan kita berdua bisa memegang tim nasional."
BRAM SETIAWAN