TEMPO.CO, Jakarta - Federasi sepak bola Eropa (UEFA) mengancam akan mendiskualifikasi tim nasional Inggris dan Rusia jika para pendukung dua negara tersebut terlibat tindak kekerasan lagi selama gelaran Euro 2016 di Prancis. UEFA menyesalkan bentrok yang terjadi antara pendukung Inggris dan Rusia setelah hasil imbang kedua tim di Stadion Velodrome, Marseille, Ahad lalu.
Komite Eksekutif UEFA khawatir bentrok antara pendukung Inggris dan Rusia kembali terjadi pada Kamis, 16 Juni nanti, ketika Rusia bertanding melawan Slovakia di Kota Lille. Sedangkan Inggris berhadapan dengan Wales di Lens. Jarak Kota Lille dan Lens cukup jauh, sekitar 20 mil atau 32 kilometer. Namun sebagian besar pendukung Inggris tinggal di Lille selama Euro 2016.
Federasi sepak bola Eropa pun berharap polisi dan pihak keamanan Prancis dapat bekerja keras mencegah bentrokan kedua kelompok pendukung terjadi lagi. Pemerintah Prancis pun mengupayakan sejumlah cara untuk mencegah kerusuhan. Salah satunya, penghapusan minuman beralkohol sehari sebelum pertandingan dan selama hari pertandingan yang diusulkan Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve. "Aturan ini diperlukan untuk menghukum suporter yang bikin onar di dalam dan luar stadion," kata Menteri Cazeneuve.
Sebelumnya, kepala eksekutif federasi sepak bola Inggris atau FA, Martin Glenn, menyayangkan bentrok yang terjadi di Marseille. Menurut dia, tak ada ruang bagi kekerasan di dalam sepak bola.
Meski begitu, Glenn tetap membela tindakan pendukung Inggris. Dia menyebut geng Rusia dan masyarakat lokal secara terorganisasi menyerang pendukung Inggris.
SKYSPORTS | INDRA WIJAYA