TEMPO.CO, Jakarta – Pelatih tim nasional Inggris, Roy Hodgson, memilih tak menanggapi kata-kata provokatif pemain Wales, Gareth Bale. Bale sebelumnya mengatakan Wales punya kebanggaan yang lebih tinggi daripada Inggris. Bale menuturkan tak akan ada pemain Inggris yang bisa menembus pertahanannya dan Aaron Ramsey.
Hodgson menyatakan sangat memalukan jika ada pemain Inggris yang marah karena kata-kata Bale. “Silakan bicara apa saja, tapi permainan bola di lapangan yang lebih penting,” ucap Hodgson.
Ia berujar, jika dia menanggapi Bale dan omongan tim lain, itu artinya ia membiarkan konsentrasi timnya terpengaruh.
“Mereka akan bermain seperti selama ini dan sangat berhasil. Kami tak terkejut dengan pemain mereka dan apa yang akan mereka lakukan. Yang mengejutkan justru saat mereka begitu fokus bicara ini-itu di luar pertandingan,” kata Hodgson.
Hodgson tak akan mengubah komposisi timnya seperti saat melawan Rusia pada Sabtu, 11 Juni 2016. Ia akan mempertahankan Harry Kane dan Raheem Sterling.
Menjelang laga yang disebut derby Britannia di Stade Felix Bollaert-Delelis, Lens, Kamis, 16 Juni 2016, pukul 20.00 WIB, Bale, yang memulai kariernya di Southampton, bersinar di Tottenham Hotspur, dan memetik kesuksesan di Real Madrid, menghajar habis-habisan skuad Roy Hodgson tersebut.
Salah satu pemain termahal di dunia itu mencela kualitas para pemain Inggris yang dalam pertandingan awal hanya bermain imbang melawan Rusia. “Tak ada satu pun pemain Inggris yang pantas masuk Wales,” ucapnya.
Kuping orang Inggris mana yang tak panas mendengar ocehan Bale itu. Apalagi sebelumnya, dia juga menyebut Inggris selalu gagal karena para pemainnya tidak pernah punya semangat saat membela negaranya.
Hodgson yang paling duluan mangkel. Dia menyebut komentar Bale itu sebagai sikap yang tidak hormat. “Saya tidak pernah meragukan patriotisme dan semangat para pemain,” ujarnya. “Itu adalah hal yang sangat penting.”
MIRROR.CO.UK | TRI ARTINING PUTRI