TEMPO.CO, Jakarta - Latihan pada Minggu ini sebenarnya tidaklah istimewa. Meski tanggal merah, sesuai dengan jadwal, mereka tetap harus mempersiapkan pertandingan melawan Celtic dalam laga perdana di kompetisi Liga Champions. Tapi latihan kali ini mendapat sorotan.
Masalahnya, malam sebelumnya, pasukan Luis Enrique baru saja mendapat malu ketika dihajar tim promosi, Alaves. Di kandang sendiri, mereka kalah 1-2. Walhasil, Luis Enrique, yang memimpin langsung sesi latihan itu, punya banyak agenda.
Dia dikabarkan banyak bicara dengan para pemainnya yang akan diturunkan dalam pertandingan dinihari nanti. Selain itu, dia lebih detail membicarakan taktik dengan para pemainnya dalam menghadapi pertandingan tersebut. Satu hal yang dia minta kepada para pemainnya: harus menang dalam pertandingan perdana di Grup C Liga Champions musim ini.
Satu hal yang pasti, Enrique tak mau mengulangi kesalahan yang terjadi dalam laga akhir pekan lalu. Dalam pertandingan melawan Alaves, dia membongkar-pasang timnya. Tak tanggung-tanggung, dia melakukan tujuh perubahan.
Banyak pemain yang dibangkucadangkan, termasuk tiga pemain penting mereka: Lionel Messi, Luis Suarez, dan Andres Iniesta. Dua nama pertama kemudian dimasukkan pada babak kedua.
Menganggap enteng lawan tentu jauh dari pikiran Enrique. Salah satu alasan dikemukakan adalah Enrique tak ingin para pemainnya mengalami kelelahan setelah membela negaranya masing-masing dalam laga kualifikasi Piala Dunia pada pertengahan pekan lalu.
Tapi fatal akibatnya. Aliran bola yang biasa terampil dimainkan pasukannya kali ini mandek. Sebaliknya, lini belakang yang dijaga Jeremy Mathieu dan Javier Mascherano teramat rapuh.
"Sayalah yang harus bertanggung jawab atas semua ini," ujarnya.
Kalah lagi tentu tak ada dalam kamus Enrique. Namun, dari Glasgow, Celtic datang dengan semangat dan motivasi berlipat-lipat. Pada akhir pekan lalu, mereka ketiban rezeki bagus. Pasukan Brendan Rodgers berhasil menistakan musuh bebuyutannya, Rangers, dengan skor mewah 5-1.
Rodgers, yang baru menangani Celtic pada musim ini, gembira atas hasil itu. “Atmosfer yang terjadi di stadion sungguh menakjubkan. Pastinya karena penampilan kami yang luar biasa.”
Satu hal yang membuat Rodgers senang tak lain adalah penampilan para pemainnya yang kebanyakan dari mereka baru saja pulang membela negaranya masing-masing tak lantas menurun setelah menempuh perjalanan panjang. “Mereka rata-rata menempuh perjalanan sejauh 60 ribu mil,” katanya. “Enak sekali melihat mereka bermain.”
Kegembiraan Rodgers pun bertambah dengan munculnya bintang baru: Mousa Dembele. Dalam pertandingan itu, dia memborong tiga gol. Tak pelak, dengan penampilannya itu, dia merasa siap jika diturunkan oleh Rodgers sejak menit pertama kala bertanding di Camp Nou.
“Kami bermain di Liga Champions, dan untuk anak berumur 20 tahun, ini adalah pengalaman yang luar biasa. Memberikan saya pengalaman lebih banyak lagi,” katanya.
Dia pun siap memberikan segalanya untuk klubnya. “Ketika manajer membutuhkan, saya akan menunjukkan semua yang saya miliki,” katanya.
Semangat mereka memang berlipat-lipat, bukan hanya Dembele. Tapi, dari statistik, The Hoops—julukan Celtic—selalu mendapat kesulitan saat bertanding melawan Barcelona. Terakhir dalam laga uji coba pada Juli lalu, mereka kalah 1-3.
Bahkan sebelumnya, di kompetisi yang sama, yakni pada musim 2013/2014, mereka harus menanggung malu setelah dihajar 6-1 dan 1-0 di kandang sendiri. Kesulitan tampaknya masih akan dirasakan Brendan Rodgers. Apalagi Enrique punya agenda untuk menebus rasa malu atas kekalahan dari Alaves.
BBC | MARCA | SKYSPORTS | IRFAN B